KOMPAS.com - Polisi Prancis berhasil menangkap empat orang tersangka pencurian Louvre yang mengguncang Paris bulan lalu.
Mereka diduga mencuri perhiasan mahkota senilai 102 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun) dari Museum Louvre.
Baca juga: 2 Tersangka Pencurian Museum Louvre Ditangkap, Siapa Mereka?
Aparat kini mendalami peran masing-masing tersangka, termasuk kemungkinan adanya dalang di balik aksi yang disebut sebagai salah satu pencurian terbesar dalam sejarah museum tersebut.
Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari perkembangan kasus ini? Berikut 7 fakta tersangka pencurian di museum Louvre.
Para tersangka berasal dari pinggiran utara Paris
Keempat tersangka terdiri atas tiga pria dan satu perempuan yang tinggal di kawasan Seine-Saint-Denis, pinggiran utara Paris.
Jaksa Paris, Laure Beccuau, menyebut mereka bukan anggota jaringan kejahatan besar.
"Mereka jelas berasal dari lingkungan lokal," dikutip dari CNN, Senin (2/11/2025).
Beccuau menjelaskan, keempatnya merupakan pelaku kriminal kecil yang sudah dikenal aparat setempat.
Baca juga: Video Pelaku Kabur Viral, Ke Mana Perhiasan Museum Louvre Berakhir?
2 tersangka pernah terlibat kasus serupa
Dua dari tiga pria tersangka pencurian Louvre pernah dipenjara dalam kasus pencurian di Paris pada 2015.
Menurut Beccuau, keduanya menunjukkan pola berulang dalam kejahatan berisiko tinggi.
Ia menilai fenomena ini menggambarkan bahwa pelaku tanpa hubungan dengan kejahatan terorganisir kini “berkembang cepat menuju tindak kriminal serius”.
Modus agar bisa masuk ke galeri
Berdasar penjelasan pihak berwajib, kelompok ini menggunakan basket lift untuk berpura-pura melakukan pekerjaan renovasi di sekitar Louvre.
Mereka masuk ke Apollo Gallery melalui jendela, lalu memecah dua kaca pelindung berlapis.
Kemudian, mereka membawa kabur sembilan perhiasan mahkota termasuk berlian dan safir yang pernah dimiliki Ratu Marie-Amélie.
2 tersangka teridentifikasi lewat jejak DNA
Polisi menemukan jejak DNA dua pria di lokasi kejadian dan kendaraan yang akan digunakan untuk kabur.
Dilansir dari AP News pada Senin, polisi menemukan bahwa salah satunya pelaku merupakan pria 34 tahun asal Aljazair.
Ia ditangkap di Bandara Charles de Gaulle saat hendak terbang ke Aljazair tanpa tiket pulang.
Sementara satu lagi, pria 39 tahun asal Aubervilliers, memiliki beberapa catatan pencurian dan sedang menunggu sidang kasus lain.
Baca juga: Video Pelaku Kabur Viral, Ke Mana Perhiasan Museum Louvre Berakhir?
Pasangan asal La Courneuve ikut terlibat
Tersangka keempat adalah perempuan 38 tahun dari La Courneuve, pasangan salah satu pelaku utama.
Ia dituduh membantu operasi pencurian namun membantah semua tuduhan.
Jaksa menyebut sebagian kecil DNA-nya ditemukan di basket lift, kemungkinan karena “transfer DNA” dari pasangan atau barang yang digunakan bersama.
Perhiasan mahkota belum ditemukan
Meskipun empat tersangka telah ditahan, perhiasan hasil pencurian Louvre senilai 102 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun) belum berhasil ditemukan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyebut penyidik tengah menelusuri pihak lain yang mungkin memerintahkan dan menyembunyikan hasil curian tersebut.
Baca juga: Louvre Dibuka Lagi, Pengunjung Antre demi Lihat TKP Pencurian Perhiasan Era Napoleon
Seorang pelaku masih buron
Satu anggota kelompok “komando Louvre” masih buron dan diyakini berperan penting dalam pelarian. Seluruh tersangka menghadapi dakwaan pencurian oleh kelompok terorganisir dan konspirasi kriminal.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan bagaimana "penjahat kelas teri" dari pinggiran kota bisa melakukan aksi sebesar ini di jantung ibu kota Prancis.
Kasus pencurian Louvre masih terus diselidiki, sementara publik menanti apakah mahkota dan perhiasan bersejarah itu dapat ditemukan kembali di tengah perburuan yang kian meluas di Paris dan sekitarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang