Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Pusat Penipuan Lowongan Kerja Nomor 1 di Asia Pasifik, Ini Modus dan Bidang yang Disasar

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Unsplash/Resume Genius
ilustrasi bekerja, Indonesia Jadi Pusat Penipuan Lowongan Kerja Nomor 1 di Asia Pasifik, Ini Modus dan Bidang yang Disasar
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Perusahaan induk penyedia platform lokapasar lowongan pekerjaan Jobstreet dan Jobsdb, Seek baru saja merilis data kasus penipuan lowongan kerja di kawasan Asia Pasifik.

Data di Internasional Fraud Awareness Week 2025 itu menunjukkan bahwa Indonesia menjadi pusat penipuan lowongan kerja paling besar di kawasan tersebut.

Laporan menyatakan bahwa sepanjang Juli 2024 sampai dengan Juni 2025, Indonesia mencatat kasus penipuan lowongan pekerjaan sebanyak 38 persen se-Asia Pasifik dan 62 persen dari total penipuan lowongan kerja di Asia.

Operations Director Jobstreet by SEEK Indonesia, Willem Najoan mengatakan, fenomena tersebut sangat mengkhawatirkan dan membahayakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Temuan SEEK ini menegaskan urgensi tinggi. Kita tidak hanya bicara soal kerugian finansial, tapi juga risiko keamanan serius,” ta dia, dikutip dari CNA.

Menurutnya, job scam berpotensi menjadi pintu masuk bagi kejahatan lain, seperti tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Lantas, seperti apa modus penipuan lowongan pekerjaan yang terjadi di Indonesia?

Baca juga: Seek Ungkap Bidang Pekerjaan yang Rentan Kasus Penipuan Loker

Modus penipuan lowongan kerja di Indonesia

Modus penipuan lowongan kerja berbeda-beda bergantung dengan bidang pekerjaannya.

Sebagai contoh, menurut temuan SEEK, modus penipuan pekerjaan yang paling sering terjadi ada di sektor marketing, yakni posisi sales.

Modusnya adalah menebar janji penghasilan cepat berbasis komisi.

Di sektor lainnya, modus penipuan biasanya dilakukan dengan menawarkan pekerjaan paruh waktu, misalnya memberikan tugas "like/subscribe" di konten media sosial.

Pola penipuan ini biasanya akan diawali dengan transfer komisi kecil untuk menyakinkan korban.

Lalu, pada tugas berikutnya, korban diharuskan menyetor deposit dana yang tidak bisa ditarik kembali.

Modus yang paling sering terjadi adalah menyamar sebagai staff Jobstreet, menghubungi korban melalui pesan singkat, aplikasi chat, atau media sosial.

Sementara itu, investigas Kompas 2024 mengungkap bahwa sindikat penipuan lowongan kerja di Jakarta biasanya menggunakan modus dengan mengaku sebagai lembaga penempatan tenaga kerja swasta (LPTKS) yang menyebar lowongan kerja di media sosial, seperti dikutip dari Kompas.id.

Mereka kemudian membuat situs fiktif dan mencantumkan nama perusahaan bodong untuk menyakinkan pelamar.

Dengan begitu, penipu bisa memperdaya para pencari pekerja dan memberikan iming-iming gaji tinggi dan fasilitas, seperti mes karyawan, akses internet, dan bonus.

Sayangnya untuk mendapat fasilitas tersebut, pelamar akan diminta untuk menyetorkan uang jaminan hingga jutaan rupiah yang tidak bisa dikembalikan.

Investigasi Kompas juga menemukan bahwa salah satu sindikat tersebut berlokasi di sebuah ruko yang berlokasi di kompleks Green Mansion, Cengkareng, Jakarta Barat.

Perusahaan itu memiliki jejaring kantor cabang di Cipinang Cempedak, Cakung, dan Duren Sawit (Jakarta Timur) serta di Tambun Selamat (Kabupaten Bekasi).

Baca juga: Karena AI, Pakar Peringatkan 99 Persen Pekerjaan Bisa Hilang pada 2030

Bidang yang rentan penipuan lowongan pekerjaan

Merujuk data SEEK, bidang pekerjaan yang paling rentan praktik penipuan lowongan kerja adalah administrasi.

Kemudian, di urutan kedua dan ketiga ada manufaktur, transportasi dan logistik serta ritel dan produk konsumer.

Berikut ini lima bidang pekerjaan di Indonesia yang paling sering menjadi sasaran penipuan sebagai berikut:

  • Administrasi dan pendukung kantor: 39,36 persen
  • Manufaktur, transportasi, dan logistik: 21,06 persen
  • Ritel dan produk konsumen: 12,23 persen
  • Perdagangan dan jasa: 7,98 persen
  • Perhotelan dan pariwisata: 5,74 persen.

Berdasarkan pemetaan SEEK, bidang administrasi paling sering menjadi sasaran penipuan lowongan kerja khususnya untuk posisi pekerja entry-level atau pekerjaan pendukung (supporting role).

Hal ini karena posisi tersebut tidak menuntut gelar khusus atau pengalaman yang panjang.

Biasanya, penipuan pekerjaan yang paling muncul di sektor administrasi adalah lowongan admin toko daring, admin e-commerce, dan petugas input data.

Sementara untuk bidang manufaktur dan logistik, posisi staff gudang menjadi target paling umum.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi