Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicip Bisnis Snack Curah, Modal Recehan Untung Jutaan

Kompas.com - 02/07/2022, 14:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Orang Indonesia pada dasarnya suka ngemil. Ketika santai di rumah, sambil kerja di depan layar komputer pun senang mengunyah camilan atau makanan ringan.

Stok snack atau camilan pasti selalu ada di meja kantor maupun di rumah untuk suguhan tamu yang datang. Makanan ringan, seperti jajanan ciki, keripik, kerupuk, basreng, usus krispi, cireng, stik kentang, sampai kue basah dan kue kering.

Pantas saja bisnis camilan atau makanan ringan selalu menguntungkan. Pasarnya tak kenal usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua. Prospek usaha snack sangat menjanjikan dengan modal terjangkau.

Kalau mau banjir cuan, coba bisnis snack curah alias snack kiloan. Camilan yang bisa kamu beli dari supplier dalam bentuk bal-balan. Bal-balan ini satu kantong plastik besar dan biasanya memiliki berat satu kilogram (kg).

Dari satu jenis snack berat satu kg ini, kamu dapat menjualnya ketengan dengan harga bervariasi, misalnya Rp 2.000, Rp 3.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000. Jajakan ke warung-warung kelontong di sekitar tempat tinggalmu atau buka usaha sendiri sebagai pemasarannya. Via online juga bisa.

Analisis Usaha Snack Curah

Contoh, kamu membeli lima jenis snack masing-masing satu bal berat satu kg seharga Rp 15.000. Modal Rp 75.000. Kemudian dikemas ulang untuk dijual eceran. Jika setiap bal, dibungkus kecil-kecil berat 50 gram, maka kamu akan mendapat hasil 100 bungkus.

Dijual Rp 2.000 per bungkus, berarti omzet yang diraup sebesar Rp 200.000. Itu belum memperhitungkan plastik untuk membungkus.

Bayangkan jika bisnis sudah berkembang, berhasil menjual 100 bal saja setiap hari, hasil penjualan mencapai Rp 4 juta. Berarti sebulan tembus Rp 120 juta. Sangat menggiurkan bukan?

Agar memulai bisnis snack curah lancar dan sukses, berikut tips yang bisa kamu lakukan, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tentukan jenis snack yang akan dijual

Snack kiloan di pasaran banyak macamnya. Jadi, kamu harus tentukan terlebih dahulu jenis camilan apa saja yang akan dijual. Ada snack yang manis, asin, pedas. Penentuan jenis snack yang dipilih akan menentukan kesuksesanmu ke depan. Kamu akan lebih fokus membeli camilan sesuai daftar yang dibuat.

Oleh karena itu, sebelumnya kamu dapat melakukan riset untuk mencari tahu makanan ringan apa yang digemari konsumen, yang sedang menjadi tren atau viral, dan yang masih jarang di pasaran. Ini untuk menghindari produk kamu tidak laku.

Selain itu, buat daftar harganya juga. Perkiraan harga per kilogramnya berapa, kamu ingin menjual dengan harga berapa dan ukurannya. Ini akan menjadi gambaranmu dalam mengeksekusi bisnis snack curah.

2. Cari supplier yang tepat

Bisnis snack curah mengandalkan produk dari supplier. Oleh karenanya, penting menemukan pemasok camilan yang tepat. Menawarkan harga murah, kualitas rasa enak, dan sudah terbukti dapat dipercaya.

Kamu bisa mencari supplier snack curah ke keluarga, teman, kerabat, atau berselancar di dunia maya. Pastikan kamu membaca komentar, ulasan, ataupun tanggapan dari para pembeli sebelum memutuskan bekerja sama dengan supplier tersebut. Ini dilakukan untuk menghindari penipuan.

Jatuhkan pilihan pada supplier yang menjual produk dengan harga murah untuk menekan anggaran dan meningkatkan marjin keuntungan. Namun perhatikan pula kualitasnya, sebab bisnis ini berhubungan dengan lidah dan perut pembeli, jadi pilih supplier yang juga menjual snack dengan rasa enak.

Baca Juga: 7 Bisnis Online yang Cocok untuk Para Kpopers

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau