KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi, hipertensi, bukan sebuah kondisi yang asing. Banyak yang memilikinya secara genetik.
Ada yang memilikinya ketika usia bertambah, ada juga yang mengalaminya karena gaya hidup yang tak sehat.
Lalu, bagaimana caranya menurunkan tekanan darah tanpa minum obat? Ada beberapa cara yang ternyata mudah saja dilakukan.
Lalu, berapa tekanan darah yang dianggap tinggi? Menurut Health, tekanan darah di atas 120/80 mmHg sudah dianggap mulai meninggi.
Menurut John Bisognano, MD, direktur klinik hipertensi di Rumah Sakit Universitas Rochester, Rochester, New York, berat badan adalah salah satu dari indikator penting tekanan darah.
Orang dengan massa indeks tubuh 25 hingga 28 sebaiknya menurunkan berat badannya. Sebab, beberapa kilogram lebih ringan, maka cara penanganan tekanan darah akan sangat berbeda.
Baca juga: Anak Muda Bisa Terkena Tekanan Darah Tinggi, Ini 5 Cara Mencegahnya
Body mass index (BMI) 25-29,9 masuk kategori kelebihan berat badan (overweight), sementara lebih dari 30 termasuk obesitas.
Bosan mendengar anjuran harus olahraga setiap hari? Well, sebab olahraga memang penting. Kalau ingin menurunkan tekanan darah, berarti olahraga yang dilakukan bukan sekedar jalan kaki santai, melainkan lari-lari kecil. Minimal.
Setidaknya dalam satu pekan olahraga dilakukan selama 150 menit. Untuk menurunkan tekanan darah, menurut situs Health, setidaknya 40 menit diisi dengan olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi. Pokoknya sampai tubuh benar-benar basah kuyup karena keringat.
Kalau harus langsung latihan berat tampaknya mengerikan, maka tengoklah penelitian ini. Seorang dewasa, masuk kategori obesitas, dengan diabetes, sukses menurunkan tekanan darah melalui latihan bebeapa menit latihan ringan setiap hari. Itu awalnya.
Menurut banyak rekomendasi, batas konsumsi garam adalah sekitar 2.300 miligram (satu sendok teh) per hari. Itu berarti dari berbagai sumber garam, termasuk yang dipakai untuk memasak.
Tapi, itu jelas terlalu banyak untuk penderita hipertensi. Yang ada malah tekanan darahnya makin menggila. Kurangi setengahnya sudah bisa untuk membuka jalan menuju tekanan darah yang lebih rendah.
Di rumah, ketika saya membuat satu masakan, garam yang pakai paling banyak hanya seujung sendok teh.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam rangka mengurangi tekanan darah, maka cobalah program diet rendah garam.
Sudah pasti, konsumsi garam akan jauh lebih sedikit, namun Anda harus lebih banyak menyantap buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu rendah lemak.
Makanan yang ada di program diet ini memiliki kandungan yang tinggi untuk kalsium, magnesium, dan antioksidan.
Semuanya berkontribusi untuk menurunkan tekanan darah. Satu lagi, kalium, yang bisa menumpulkan pengaruh garam yang Anda konsumsi.
Menurut Health, sebuah studi pada 2014 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi probiotik – bakteri sehat yang ditemukan di yogurt dan makanan fermentasi lainnya – mendapati tekanan darah mereka turun hingga 4 poin.