Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta Tak Setinggi Sebelum Pandemi Covid-19

Kompas.com - 27/04/2022, 20:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari raya Idul Fitri jumlah penumpang di Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta belum meningkat signifikan. Walaupun, pada tahun ini pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik. 

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Bekti Zunanta mengungkapkan jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yakni pada tahun 2019 penumpang bus di Terminal Giwangan, tahun ini mengalami penurunan 51 persen.

Namun, jika dibandingkan hari-hari biasa saat pandemi Covid-19 terjadi kenaikan sebanyak 37 persen.

"Artinya pada saat angkutan lebaran 2019. Kita 1.130 kendaraan per hari. Sementara hari ini baru 470 kendaraan. Penurunan 51 persen," katanya ditemui di Terminal Giwangan, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Lonjakan Penumpang Terjadi di Terminal Kalideres, Menhub: Mudik Kali Ini Membahagiakan

Dia memprediksi puncak arus mudik pada tahun ini terjadi pada hari Sabtu (30/4/2022) mendatang dengan jumlah kedatangan mencapai 540 bus.

"Yang tertinggi hari ini. Tapi puncaknya Sabtu prediksi 540an kendaraan, yang (bus) datang saja. Kalau yang mudik ini banyak berangkatnya di awal kemarin sudah memberangkatkan 470 di hari awal perrtama. Sekarang hari ini 485," beber dia.

Sementara itu bus dari Yogyakarta menuju Sumatera selalu penuh.

"Belum signifikan. Kalau untuk mudik dari Yogya ke Sumatera penuh terus. Rata-rata sehari Sumatera 20 bus," kata dia.

Sementara itu, salah satu pemudik Alfan Asmoro mengatakan dirinya mudik menggunakan bus menuju Jember, Jawa Timur. 

"Sebelumnya sempat mudik cuma beda kota. Kalau kali ini mudiknya jauh beda provinsi juga. Antusias cukup tinggi," kata dia.

Dia mengaku biasanya selalu menggunakan kereta saat mudik lebaran. Namun, dia tak menyangka mudik menggunakan bus kali ini malah lebih sepi. 

"Pilih bus pingin nyoba saja. Karena dari kemarin pakai kereta. Ternyata jauh lebih sepi. Kemungkinan balik naik bus juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Menteri Perdagangan Bicara soal Dampak Perang Iran-Israel ke Ekspor Indonesia
Menteri Perdagangan Bicara soal Dampak Perang Iran-Israel ke Ekspor Indonesia
Yogyakarta
Lebih dari 117.000 Warga Gunungkidul Masih Miskin, Pemkab Gelontorkan Rp 217 Miliar
Lebih dari 117.000 Warga Gunungkidul Masih Miskin, Pemkab Gelontorkan Rp 217 Miliar
Yogyakarta
Mbah Tupon Digugat Tersangka Mafia Tanah, Kuasa Hukum: Upaya Pengaburan Status Tersangka
Mbah Tupon Digugat Tersangka Mafia Tanah, Kuasa Hukum: Upaya Pengaburan Status Tersangka
Yogyakarta
Siswa TK di Kulon Progo Muntaber Usai Santap MBG, Aroma Basi Tercium Saat Makanan Didistribusikan
Siswa TK di Kulon Progo Muntaber Usai Santap MBG, Aroma Basi Tercium Saat Makanan Didistribusikan
Yogyakarta
Digugat Perdata ke PN Bantul, Mbah Tupon Bingung, Cuma Ingin Sertifikat Tanahnya Segera Kembali
Digugat Perdata ke PN Bantul, Mbah Tupon Bingung, Cuma Ingin Sertifikat Tanahnya Segera Kembali
Yogyakarta
Aksi Solidaritas Tolak Aturan ODOL Berlangsung 3 Hari, Ini Tuntutan Supir Truk
Aksi Solidaritas Tolak Aturan ODOL Berlangsung 3 Hari, Ini Tuntutan Supir Truk
Yogyakarta
Angkat Bicara soal Polemik KAI dan Warga Lempuyangan, Sultan: Kalau Semua Dipenuhi ya Tidak Bisa...
Angkat Bicara soal Polemik KAI dan Warga Lempuyangan, Sultan: Kalau Semua Dipenuhi ya Tidak Bisa...
Yogyakarta
Gas Melon Bocor, Warga Bantul Alami Luka Bakar 40 Persen saat Ganti Tabung
Gas Melon Bocor, Warga Bantul Alami Luka Bakar 40 Persen saat Ganti Tabung
Yogyakarta
Disuruh Cap Jempol, Sawah 800 Meter di Sleman Raib Tak Berbekas
Disuruh Cap Jempol, Sawah 800 Meter di Sleman Raib Tak Berbekas
Yogyakarta
Belum Terapkan WFA, Pemda DIY: Prioritas Kami Pelayanan Publik
Belum Terapkan WFA, Pemda DIY: Prioritas Kami Pelayanan Publik
Yogyakarta
Pria di Sleman Ditemukan Tewas Menempel di Atas Pohon Kelapa
Pria di Sleman Ditemukan Tewas Menempel di Atas Pohon Kelapa
Yogyakarta
Sultan Lantik Arya Nugrahadi Jadi Pj Sekda DIY, Gantikan Beny Suharsono
Sultan Lantik Arya Nugrahadi Jadi Pj Sekda DIY, Gantikan Beny Suharsono
Yogyakarta
Tak Lolos ke SMP Negeri, 61 Siswa Disabilitas Yogyakarta Difasilitasi ke Sekolah Swasta
Tak Lolos ke SMP Negeri, 61 Siswa Disabilitas Yogyakarta Difasilitasi ke Sekolah Swasta
Yogyakarta
Balas Serangan Tetangga, Petani di Gunungkidul Kini Malah Jadi Terdakwa
Balas Serangan Tetangga, Petani di Gunungkidul Kini Malah Jadi Terdakwa
Yogyakarta
Mahasiswi di Sleman Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Mengendarai Motor, Polisi Cek lokasi
Mahasiswi di Sleman Diduga Jadi Korban Pelecehan saat Mengendarai Motor, Polisi Cek lokasi
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau