Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Akui Sulit Genjot Vaksinasi Booster

Kompas.com - 12/07/2022, 17:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mewajibkan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat. Terkait hal ini Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui saat ini sulit untuk kembali menggenjot cakupan vaksinasi booster.

Sultan menyampaikan kesulitan yang dihadapi karena banyak masyarakat yang menganggap bahwa vaksinansi Covid-19 cukup dilakukan dua kali saja.

"Ya memang agak susah mungkin masyarakat beranggapan dua kali sudah cukup," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (12/7/2022).

Lebih lanjut, Sultan menduga banyak masyarakat yang beranggapan tak membutuhkan booster karena tidak bepergian.

"Toh saya tidak pergi kemana-mana. Tidak keluar negeri, jadi ya susah (menggenjot vaksin booster)," kata dia.

Baca juga: Penumpang KA Jarak Jauh yang Belum Vaksin Booster Wajib Tunjukkan Hasil Tes Covid-19

Sultan menambahkan vaksinasi booster penting dilakukan demi kesehatan masyarakat. Hal ini karena vaksin Covid-19 berbeda dengan penyakit lainnya. Vaksin Covid-19 memiliki jangka waktu.

"Sebetulnya bagaimanapun vaksin punya jangka waktu. Tidak bisa vaksin sekarang seperti imunisasi campak yang sudah bisa dari bayi satu kali. Ini kan enggak," katanya.

Lebih lanjut Ngarsa Dalem memberi contoh beberapa negara juga sudah mewajibkan vaksin booster. Vaksin yang jangka waktu lebih enam bulan harus mendapatkan booster kembali.

Baca juga: Sidang UU Hak Cipta Ariel Cs, Hakim: Nyanyi di Kawinan Harus Bayar Royalti?

"Seperti di Jepang booster lebih enam bulan harus booster lagi. Kalau enggak, enggak bisa masuk. Kalau sudah booster lebih enam bulan enggak bisa masuk," ujar Sultan.

Vaksin booster syarat mobilitas

Sebelumnya, Vaksin booster akan dijadikan syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat seperti masuk mal. Hal itu diungkapkan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Kisah di Balik Qatar Tak Balas Serangan Iran, Ada Pesan Berantai

Luhut mengatakan, kebijakan vaksin booster untuk syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat termasuk masuk mal akan diterapkan dua minggu lagi.

Keputusan mewajibkan vaksin booster ini didasarkan pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kebijakan baru ini akan diatur melalui peraturan Satgas dan peraturan turunan lainnya.

Luhut mengatakan, penerapan kebijakan baru tersebut dilatarbelakangi oleh capaian vaksinasi booster yang masih rendah.

Baca juga: Siapa Pemilik Aquviva yang Ramaikan Persaingan Merek Air Mineral?

Berdasarkan data PeduliLindungi, dari rata-rata orang masuk mal per hari sebesar 1,9 juta orang, hanya 24,6 persen yang sudah booster.

Di tengah peningkatan kasus yang terjadi, lanjutnya, hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat antibodi masyarakat akan semakin berkurang.

"Untuk mendorong vaksinasi booster, syarat perjalanan dan masuk tempat umum seperti mal dan perkantoran, akan diubah jadi vaksinasi booster," katanya.

"Sentra vaksinasi di berbagai tempat, seperti bandara, stasiun kereta, terminal, dan pusat perbelanjaan juga akan diaktifkan kembali untuk memudahkan masyarakat mengakses vaksinasi," imbuh Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Trauma Ledakan, Warga Tolak SPBU Gedongtengen Yogyakarta Beroperasi Lagi
Trauma Ledakan, Warga Tolak SPBU Gedongtengen Yogyakarta Beroperasi Lagi
Yogyakarta
Pria Sleman Dilaporkan Hilang Sejak April, Motor dan Identitas Ditemukan di Masjid
Pria Sleman Dilaporkan Hilang Sejak April, Motor dan Identitas Ditemukan di Masjid
Yogyakarta
Sepeda Motor Tabrak Mobil di Jalan Samas Bantul, Remaja Tewas
Sepeda Motor Tabrak Mobil di Jalan Samas Bantul, Remaja Tewas
Yogyakarta
Polemik Pantai Sanglen, Warga Tolak Mediasi Penataan oleh Keraton Yogyakarta
Polemik Pantai Sanglen, Warga Tolak Mediasi Penataan oleh Keraton Yogyakarta
Yogyakarta
Ganjar Pungut Sampah di Jogja, Hasto Wardoyo: Kami Bakal Ikuti yang Dicontohkan Pak Ganjar, Gotong Royong
Ganjar Pungut Sampah di Jogja, Hasto Wardoyo: Kami Bakal Ikuti yang Dicontohkan Pak Ganjar, Gotong Royong
Yogyakarta
Fenomena Tahunan Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul, Apa Pemicunya?
Fenomena Tahunan Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul, Apa Pemicunya?
Yogyakarta
Libur Sekolah, Volume Sampah di Yogyakarta Diprediksi Capai 300 Ton Sehari
Libur Sekolah, Volume Sampah di Yogyakarta Diprediksi Capai 300 Ton Sehari
Yogyakarta
Tuntut Uang Pensiun Layak, Eks Karyawan BUMN Pabrik Gula Jalan Kaki Hendak Temui Prabowo
Tuntut Uang Pensiun Layak, Eks Karyawan BUMN Pabrik Gula Jalan Kaki Hendak Temui Prabowo
Yogyakarta
Ngonthel Sepeda Tua, Ganjar Pranowo Sambil Memungut Sampah di Yogyakarta
Ngonthel Sepeda Tua, Ganjar Pranowo Sambil Memungut Sampah di Yogyakarta
Yogyakarta
Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul
Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul
Yogyakarta
Warga Gunungkidul Kaget Gamelan di Balai Hilang, Rugi Rp 10 Juta
Warga Gunungkidul Kaget Gamelan di Balai Hilang, Rugi Rp 10 Juta
Yogyakarta
Ada Acara Bersih-bersih LIbatkan Onthelis di Yogyakarta, Wali Kota Hasto: Ini Sebuah Kritik...
Ada Acara Bersih-bersih LIbatkan Onthelis di Yogyakarta, Wali Kota Hasto: Ini Sebuah Kritik...
Yogyakarta
Ubur-ubur Penyengat Muncul di Pantai Selatan Yogyakarta, Tim SAR Patroli Pembersihan
Ubur-ubur Penyengat Muncul di Pantai Selatan Yogyakarta, Tim SAR Patroli Pembersihan
Yogyakarta
Momen 1 Suro, Penjual Kuliner dan Ojek Wisata di Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri Melonjak
Momen 1 Suro, Penjual Kuliner dan Ojek Wisata di Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri Melonjak
Yogyakarta
Lebih dari 300 Pelajar di Kulon Progo Berniat Berhenti Merokok, Orang Tua Kapan?
Lebih dari 300 Pelajar di Kulon Progo Berniat Berhenti Merokok, Orang Tua Kapan?
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau