Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Ajak Suporter di DI Yogyakarta Kedepankan Kerukunan

Kompas.com - 04/08/2022, 19:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X sampaikan belasungkawa kepada korban meninggal keributan pada 25 Juli 2022, Tri Fajar Firmansyah, dan berharap suporter di DIY dapat berdamai.

"Saya turut prihatin dan turut belasungkawa atas kejadian itu. Saya punya harapan bagaimana apakah itu berkait dengan suporter atau tidak saya pikir momentumnya beda, karena ini tidak pertandingan hanya liwat yang kena individual, yang kebetulan mungkin PSS Sleman, saya berharap bagaimana suasana rukun guyub bisa dilakukan," kata Sultan, Kamis (4/8/2022).

Sultan menyebut bahwa dirinya siap jika diminta untuk menjadi fasilitator perdamaian bagi wadah suporter bola di Daerah Istinewa Yogyakarta (DIY), sehingga diharapkan terbentuk kekompakan di semua suporter bola di DIY.

Baca juga: Polisi Sebut Penganiayaan Tri Fajar Firmansyah Tidak Terkait Kericuhan Suporter

"Yang penting ya kompak lah. Untuk jadi bagian dari DIY, jangan berkelompok-kelompok gitu, akhirnya olahraga justru yang mestinya bangun solidaritas bersama untuk berprestasi," katanya.

Sebelumnya, jenazah Tri Fajar Firmansyah (23) diantarkan ribuan pendukung PSS Sleman ke peristirahatan terakhirnya di Tambakbayan, Depok, Sleman.

"Teman-teman ikut mengantar, mungkin ribuan," ucap Perwakilan Brigata Curva Sud (BCS) yang merupakan wadah pendukung PSS Sleman, Zilfikar, Rabu (3/8/2022).

Tri Fajar, pendukung PSS Sleman, jadi korban salah sasaran pada keributan yang terjadi pada beberapa waktu lalu. Diduga keributan terjadi antara suporter Persis Solo dengan warga Yogyakarta

"Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.

Fikar sapaannya menyampaikan pihaknya tidak yakin bahwa pelaku penganiayaan Tri Fajar hanya sebanyak 2 orang. Dia menilai berdasarkan luka yang ada di tubuh korban, dibutuhkan lebih dari dua orang.

Baca juga: Tak Sadar 8 Hari, Korban Salah Sasaran Kericuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal

"Dari kami BCS ini harus diusut tuntas, enggak mungkin pelaku cuma 2 orang. Menurut informasi dari Polres kan 2 orang, ini kalau lihat lukanya saya yakin lebih dari 2 orang," bebernya.

Ia meminta kepada Polda DI Yogyakarta maupun Polres Sleman untuk mengusut kasus ini sampai tuntas.

Fikar juga meminta kepada para pendukung Sleman untuk menahan emosi dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Wahyudi (59), yang merupakan ayah Tri Fajar mengatakan anaknya meninggal dunia di RSPAU Hardjolukito pada 14.10 WIB. Tri Fajar telah menjalani perawatan selama 8 hari di rumah sakit tersebut dengan kondisi tak sadarkan diri.

"Tidak sadar 8 hari, masuk malam (Senin 25 Juli) sampai Selasa kemarin belum sadar," katanya saat ditemui di runah duka, Rabu (3/8/2022).

Ia menjelaskan bahwa putranya merupakan pendukung PSS Sleman, dan anaknya tidak mengetahui apa-apa terkait keruburan yang melibatkan suporter dari Solo dengan warga.

Baca juga: Korban Salah Sasaran Kericuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal, Ini Respons Gibran

Halaman:


Terkini Lainnya
Tuntut Uang Pensiun Layak, Eks Karyawan BUMN Pabrik Gula Jalan Kaki Hendak Temui Prabowo
Tuntut Uang Pensiun Layak, Eks Karyawan BUMN Pabrik Gula Jalan Kaki Hendak Temui Prabowo
Yogyakarta
Ngonthel Sepeda Tua, Ganjar Pranowo Sambil Memungut Sampah di Yogyakarta
Ngonthel Sepeda Tua, Ganjar Pranowo Sambil Memungut Sampah di Yogyakarta
Yogyakarta
Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul
Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul
Yogyakarta
Warga Gunungkidul Kaget Gamelan di Balai Hilang, Rugi Rp 10 Juta
Warga Gunungkidul Kaget Gamelan di Balai Hilang, Rugi Rp 10 Juta
Yogyakarta
Ada Acara Bersih-bersih LIbatkan Onthelis di Yogyakarta, Wali Kota Hasto: Ini Sebuah Kritik...
Ada Acara Bersih-bersih LIbatkan Onthelis di Yogyakarta, Wali Kota Hasto: Ini Sebuah Kritik...
Yogyakarta
Ubur-ubur Penyengat Muncul di Pantai Selatan Yogyakarta, Tim SAR Patroli Pembersihan
Ubur-ubur Penyengat Muncul di Pantai Selatan Yogyakarta, Tim SAR Patroli Pembersihan
Yogyakarta
Momen 1 Suro, Penjual Kuliner dan Ojek Wisata di Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri Melonjak
Momen 1 Suro, Penjual Kuliner dan Ojek Wisata di Kompleks Makam Raja-Raja di Imogiri Melonjak
Yogyakarta
Lebih dari 300 Pelajar di Kulon Progo Berniat Berhenti Merokok, Orang Tua Kapan?
Lebih dari 300 Pelajar di Kulon Progo Berniat Berhenti Merokok, Orang Tua Kapan?
Yogyakarta
SPMB SMA di DIY, Ada Aduan Siswa Keluarga Kaya Masuk Jalur Miskin dan Difabel
SPMB SMA di DIY, Ada Aduan Siswa Keluarga Kaya Masuk Jalur Miskin dan Difabel
Yogyakarta
Modus Pacar Sewaan Berujung Pemerasan, Mahasiswa di Yogyakarta Jadi Korban Video Asusila
Modus Pacar Sewaan Berujung Pemerasan, Mahasiswa di Yogyakarta Jadi Korban Video Asusila
Yogyakarta
Pura Pakualaman Gelar Mlampah Ratri, Tradisi Hening 1 Suro
Pura Pakualaman Gelar Mlampah Ratri, Tradisi Hening 1 Suro
Yogyakarta
Mubeng Beteng: Jejak Hening dan Simbol Kerendahan Hati Sambut 1 Suro di Yogyakarta
Mubeng Beteng: Jejak Hening dan Simbol Kerendahan Hati Sambut 1 Suro di Yogyakarta
Yogyakarta
Kisah Haru Slamet, Buruh Migran di Taiwan yang Tak Lagi Bisa Pulang ke Gunungkidul
Kisah Haru Slamet, Buruh Migran di Taiwan yang Tak Lagi Bisa Pulang ke Gunungkidul
Yogyakarta
Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
Mimpi Mewujud Putri Anak Pedagang Asongan, Bisa Kuliah di UGM dengan Beasiswa
Yogyakarta
Jelang Malam 1 Suro, Petilasan Ki Ageng Giring III di Gunungkidul Banyak Dikunjungi Peziarah
Jelang Malam 1 Suro, Petilasan Ki Ageng Giring III di Gunungkidul Banyak Dikunjungi Peziarah
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau