Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 KK Korban Longsor di Gunungkidul Masih Tinggal di Bekas Bangunan SD, Relokasi Dianggarkan Tahun Depan

Kompas.com - 29/11/2022, 16:16 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengungsi tanah longsor di Padukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta, sebagian besar sudah pulang. Saat ini hanya ada 7 kepala keluarga (KK) yang saat ini tinggal di bekas gedung SD.

"Sudah pulang sejak kemarin sore, jumlahnya 103 orang. Dan yang 7 kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian," kata Lurah Candirejo Agus Supriyadi saat dihubungi melalui telepon Selasa (29/11/2022).

Dia mengatakan 4 dari 7 KK ini tidak memiliki rumah karena tertimpa longsor. Sementara tiga KK lainnya rumahnya berdekatan dengan lokasi bencana sehingga rawan longsor. Mereka sementara tinggal di bekas sekolah SD Candirejo 2 yang terdampak regrouping.

Baca juga: Sempat Tertimbun Longsor, Jalur Wisata di Lembang Kembali Normal

Adapun untuk logistik hingga kini masih mencukupi.

"Sekarang tinggal di bekas SD yang di-regrouping itu, sudah dikasih sekat dari GRC (papan), air, dan listrik sudah kita hidupkan lagi," kata Agus.

Disinggung soal relokasi, Agus mengaku menyerahkan kepada pemkab Gunungkidul. 

"Belum tau, kita menunggu koordinasi dari Pemkab Gunungkidul. Kalurahan yang penting memberi tempat ke pengungsi," kata dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko menyampaikan di anggaran tahun depan, pemerintah rencananya akan membangun 6 unit rumah untuk warga yang perlu direlokasi.

Saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi terkait skema relokasi. Termasuk lokasi relokasi bagi warga terdampak longsor.

"Tahun depan, saya ingin sudah dibangun enam unit rumah relokasi," kata Irawan.

Perlu diketahui tanah longsor mengakibatkan dua orang hilang terjadi pada hari Sabtu 19 November 2022 lalu. Selain itu, tanah longsor juga merusak empat rumah.

BPBD Gunungkidul menetapkan status tanggap darurat mulai 19 November hingga 2 Desember 2022. Purwono mengatakan, selama masa tanggap darurat bisa dilakukan untuk pemulihan kerusakan yang ada.

Baca juga: Jenazah Ayah dan Putrinya Ditemukan Berpelukan Saat Tertimbun Longsor Gempa Cianjur

Dijelaskannya, cuaca ekstrem yang terjadi di akhir pekan lalu menyebabkan terjadinya banjir dan longsor. Hasil indetifikasi lapanagan ada sekitar 1.754 jiwa yang terdampak bencana di sembilan kalurahan dan lima kapanewon.

Adapun secara rinci di Kapanewon Semin terdapat 76 kepala keluarga dengan jumlah 231 jiwa. Kapanewon Ngawen sebanyak 65 KK, 278 jiwa; Kapanewon Nglipar 231 KK, 734 jiwa; Kapanewon Karangmojo sebanyak 21 KK dengan 86 jiwa dan Kapanewon Gedangsari ada tujuh KK yang terdiri dari 17 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Guru di Bantul Kehilangan Rp 69 Juta Usai Ditipu Perempuan Mengaku Petugas Pajak, Diminta Download 'Coretax'
Guru di Bantul Kehilangan Rp 69 Juta Usai Ditipu Perempuan Mengaku Petugas Pajak, Diminta Download "Coretax"
Yogyakarta
Perang Thailand-Kamboja, Pakar Tekankan Peran Vital RI sebagai Pemimpin ASEAN
Perang Thailand-Kamboja, Pakar Tekankan Peran Vital RI sebagai Pemimpin ASEAN
Yogyakarta
12 Pencuri di Gunungkidul Ditangkap, Sasar Rumah Sakit hingga Minimarket
12 Pencuri di Gunungkidul Ditangkap, Sasar Rumah Sakit hingga Minimarket
Yogyakarta
Parkir Tulisan Tangan Rp 50.000 Hebohkan Jogja, Hasto: Digital Parking Saya Percepat
Parkir Tulisan Tangan Rp 50.000 Hebohkan Jogja, Hasto: Digital Parking Saya Percepat
Yogyakarta
Viral! Parkir Rp 50.000 dengan Karcis Tulis Tangan di Depan Kantor Gubernur DIY
Viral! Parkir Rp 50.000 dengan Karcis Tulis Tangan di Depan Kantor Gubernur DIY
Yogyakarta
Proyek Sampah Jadi Listrik di Yogyakarta Bakal Didanai Danantara
Proyek Sampah Jadi Listrik di Yogyakarta Bakal Didanai Danantara
Yogyakarta
Pengendara Motor di Kulon Progo Tewas Masuk Got Meski Tak Terluka, Diduga Serangan Jantung
Pengendara Motor di Kulon Progo Tewas Masuk Got Meski Tak Terluka, Diduga Serangan Jantung
Yogyakarta
Kasus Leptospirosis di Yogyakarta Meningkat, Wali Kota Hasto Segera Bahas KLB
Kasus Leptospirosis di Yogyakarta Meningkat, Wali Kota Hasto Segera Bahas KLB
Yogyakarta
Pertemuan Jokowi dan Mulyono Saat Reuni di UGM, Apa Saja yang Terungkap?
Pertemuan Jokowi dan Mulyono Saat Reuni di UGM, Apa Saja yang Terungkap?
Yogyakarta
Jokowi Pun Reuni di Tengah Isu dan Tudingan Ijazah Palsu...
Jokowi Pun Reuni di Tengah Isu dan Tudingan Ijazah Palsu...
Yogyakarta
Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
Yogyakarta
Prabowo Minta Kejurnas Pacuan Kuda di Bantul Utamakan Keselamatan, King Argentin Ukir Rekor Baru
Prabowo Minta Kejurnas Pacuan Kuda di Bantul Utamakan Keselamatan, King Argentin Ukir Rekor Baru
Yogyakarta
Paksakan Diri Datang Reuni UGM, Jokowi: Kalau Tak Datang, Ramai Lagi Nanti
Paksakan Diri Datang Reuni UGM, Jokowi: Kalau Tak Datang, Ramai Lagi Nanti
Yogyakarta
Bertemu Mulyono di Reuni UGM, Jokowi: Jangan Nambah Masalah Lagi...
Bertemu Mulyono di Reuni UGM, Jokowi: Jangan Nambah Masalah Lagi...
Yogyakarta
Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi
Soal Ijazah, Teman Seangkatan Kuliah Jokowi Pastikan Asli dan Siap Jadi Saksi
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau