Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Gunungkidul Catatkan Pertumbuhan 5,37 Persen, Lampaui Nasional

Kompas.com - 17/03/2023, 20:21 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,37 persen pada 2022. Angka itu melebihi rata-rata nasional dan DIY.

"Awal pandemi pertumbuhannya sempat terkoreksi hingga minus 0,69 persen, tapi sekarang sudah tumbuh mencapai 5,37 persen. Jelas pertumbuhan ini sangat bagus," kata Kepala BPS Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti Umbas saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul Jumat (17/3/2023).

Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, sebesar 5,22 persen. Namun demikian, laju ini masih kalah dengan Kulon Progo yang memiliki pertumbuhan lebih baik.

Baca juga: Mencermati Generator Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa

"Gunungkidul itu pertumbuhannya 5,37 persen, sedangkan DIY 5,15 persen, kemudian di nasional 5,31 persen. Artinya Gunungkidul pertumbuhan lebih tinggi dari DIY dan Nasional. Kalau Kulon Progo terbantu bandara," kata dia.

Dijelaskannya,  pertumbuhan itu 0,98 persen dibanding tahun 2021 disumbang oleh sektor pertanian, 0,75 persen disumbang oleh jasa lainnya, terutama kawasan wisata, dan pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi yang baik tidak lepas dari kebijakan pemerintah untuk melonggarkan aktivitas di masa pandemi.

Adanya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan naiknya Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Gunungkidul. Sebagai contoh di 2020 angkanya hanya Rp18,9 triliun, sedangkan saat ini sudah mencapai Rp22,7 triliun.

Dibalik pertumbuhan ekonomi yang meningkat, Rintang menyebut tingkat konsumsi masyarakat Gunungkidul masih rendah.

"Menghilangkan efek inflasi dalam perhitungan PDRB perkapita itu sebesar Rp 19,45 juta perkapita pertahun. Kalau dibagi 12, artinya perbulan jadi Rp 1,6 juta perkapita perbulan, jadi itu pendekatan pendapatan perkapita," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pertumbuhan ekonomi di atas harapan karena targetnya hanya di kisaran 3 persen tapi realisasinya bisa mencapai 5,37 persen. Penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi masih dari sektor pertanian.

"kami genjot agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik lagi sehingga upaya menyejahterakan masyarakat bisa diwujudkan," kata dia.

Disinggung mengenai tingkat konsumsi masyarakat, Sunaryanta mengakui konsumsi masyarakat Gunungkidul dalam satu bulan hahya ratusan ribu. Padahal pendapatan perkapita perbulan masyarakat mencapai Rp 1,6 juta.

"Penyimpanan tidak pernah dihitung karena (sisa konsumsi Rp 350 ribu) digunakan modal sosial, seperti kondangan, orang sakit, rasulan dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5 Negara ASEAN Melambat pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tradisi Petik Laut Pantai Sadeng Sebagai Ucapan Syukur: Dulu Melarung Kerbau, Kini Kambing
Tradisi Petik Laut Pantai Sadeng Sebagai Ucapan Syukur: Dulu Melarung Kerbau, Kini Kambing
Yogyakarta
Tewas Tak Wajar di Menteng, Diplomat ADP Sempat Jadi Saksi Sidang TPPO
Tewas Tak Wajar di Menteng, Diplomat ADP Sempat Jadi Saksi Sidang TPPO
Yogyakarta
Harga Benih Lobster di Gunungkidul Terus Merosot, dari Rp 40.000 Jadi Cuma Rp 2.000 Per Ekor
Harga Benih Lobster di Gunungkidul Terus Merosot, dari Rp 40.000 Jadi Cuma Rp 2.000 Per Ekor
Yogyakarta
Jenazah Diplomat ADP Tiba di Rumah Duka, Isak Tangis Keluarga Pecah
Jenazah Diplomat ADP Tiba di Rumah Duka, Isak Tangis Keluarga Pecah
Yogyakarta
Jenazah Diplomat ADP Dimakamkan di Sunthen Bantul, Keluarga Harap Prosesi Selesai Sore Ini
Jenazah Diplomat ADP Dimakamkan di Sunthen Bantul, Keluarga Harap Prosesi Selesai Sore Ini
Yogyakarta
Jenazah Diplomat ADP Dijemput Langsung oleh Istri dan Anak
Jenazah Diplomat ADP Dijemput Langsung oleh Istri dan Anak
Yogyakarta
Ngemis Dapat Rp 600 Ribu, Mbah Widodo Sering Nakal jika Tidak Dikasih Uang oleh Pengendara
Ngemis Dapat Rp 600 Ribu, Mbah Widodo Sering Nakal jika Tidak Dikasih Uang oleh Pengendara
Yogyakarta
Kecelakaan 3 Sepeda Motor di Sleman, 1 Pelajar Tewas di Tempat
Kecelakaan 3 Sepeda Motor di Sleman, 1 Pelajar Tewas di Tempat
Yogyakarta
ADP Diplomat yang Tewas Misterius di Menteng Menulis Buku soal Pekerjaannya
ADP Diplomat yang Tewas Misterius di Menteng Menulis Buku soal Pekerjaannya
Yogyakarta
Diplomat Alumni HI Tewas Misterius, UGM Ucapkan Dukacita dan Desak Pengusutan demi Kemanusiaan
Diplomat Alumni HI Tewas Misterius, UGM Ucapkan Dukacita dan Desak Pengusutan demi Kemanusiaan
Yogyakarta
Dua Motor Adu Banteng di Bantul, Satu Pengendara Tewas di Tempat
Dua Motor Adu Banteng di Bantul, Satu Pengendara Tewas di Tempat
Yogyakarta
Cerita Pedagang di Alkid Yogyakarta, Dagangannya Habis Diborong Gibran
Cerita Pedagang di Alkid Yogyakarta, Dagangannya Habis Diborong Gibran
Yogyakarta
Sebelum Meninggal, Diplomat Arya Daru Masih Beri Donasi untuk Guru lewat Grup Alumni
Sebelum Meninggal, Diplomat Arya Daru Masih Beri Donasi untuk Guru lewat Grup Alumni
Yogyakarta
Respons Gibran Soal Ditugaskan Prabowo Ngantor di Papua
Respons Gibran Soal Ditugaskan Prabowo Ngantor di Papua
Yogyakarta
Sedang Liburan, Pelajar Asal Pati Jateng Dapat Buku dari Tim Gibran
Sedang Liburan, Pelajar Asal Pati Jateng Dapat Buku dari Tim Gibran
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau