JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Nafa Urbach berharap perkembangan zaman membuat rumah produksi sinetron di Indonesia semakin mengembangkan karyanya. Bukan malah sinetronnya semakin ketinggalan.
"Maksudnya gini, kualitasnya jauh lebih jelek daripada sinetron yang dulu," kata Nafa Urbach saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2020) petang.
Kata Nafa, saat dirinya masih aktif bermain sinetron mulai tahun 1990an dulu, kualitas sinetron Indonesia sangat baik.
Baca juga: Kritik Musik Sinetron Indonesia, Nafa Urbach: Jangan Sedikit-sedikit Jeng Jeng Jeng
"Zaman aku, sinetron aku keren banget. Zaman aku segi cerita, semuanya, sinetronnya bagus-bagus. Aduh maaf ya tapi kalah lah sinetron sekarang. Karena (dulu) weekly," ucap Nafa.
Menurut ibu satu anak itu, cara penayangan epsiode sinetron masa lampau yang per minggu bisa dicoba untuk diterapkan kembali saat ini.
"Aku mikir enggak usah terlalu banyak-banyaklah, ya bikin aja kayak season-season. Cuma, satu season mungkin okelah 50 episode, kan, kualitasnya akan lebih terjaga," ujar Nafa.
Baca juga: Nafa Urbach: Sejujurnya Aku Sudah Enggak Nonton Sinetron Indonesia
Di samping itu, syuting kejar tayang atau stripping membuat kinerja tim produksi sinetron lokal jadi kelabakan.
"Karena mereka gini loh kadang-kadang mereka itu suka dikejar-kejar sama waktu karena stripping. Udah stripping bikin ceritanya ribetnya bukan main, nanti ada adegan tabrakanlah, yang ditabrak truklah, apa segala macam," tutur Nafa.
Dengan keterbatasan waktu, kualitasnya pun menjadi sekadarnya.
"Itu kan enggak bisa cuma diambil sembarangan aja. Karena industri dan karena stripping, dikejar waktu, dikejar anggaran produksi, akhirnya jadinya jeleknya luar biasa," imbuh Nafa.
Sebelumnya, pada Senin lalu Nafa mengungkapkan keresahannya itu di Insta Story akun Instagram-nya @nafaurbach.
Nafa juga meminta pendapat warganet dan dari tanggapan warganet ia menyimpulkan saat ini sudah banyak penonton Indonesia yang beralih ke drama Korea.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.