Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Robi Navicula, Rocker Pencinta Lingkungan yang Jago Bercocok Tanam

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Facebook Robi Navicula
Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit dicari. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer.
|
Editor: Kurnia Sari Aziza

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan lagi sebuah rahasia ketika pendiri sekaligus vokalis band grunge asal Bali, Navicula, I Gede Robi Supriyanto, merupakan pencinta lingkungan.

Pria yang akrab disapa Robi itu buka-bukaan menceritakan sisi idealismenya menyuarakan isu lingkungan melalui media musik dalam Blusukan Butet Kartaredjasa episode Robi Navicula Pemusik Grunge yang Petani.

Dalam kesempatan itu, Butet juga diajak Robi berkeliling rumahnya yang tampak begitu asri karena dipenuhi tanaman.

Baca juga: Cerita Robi Navicula Perangi Covid-19 dengan Arak Bali, Berdayakan 150 Perajin

"Sebenarnya kalau kita lihat Indonesia ini karena beraneka ragam, bukan cuma suku, bahasa, warna kulit, tetapi yang paling penting keanekaragaman hayati biodiversity," kata Robi Navicula.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butet begitu penasaran dengan Robi yang notabene musisi band grunge ternama, namun di sisi lain tidak jauh-jauh dari cangkul dan isu lingkungan.

Mendengar itu, Robi tertawa.

"Kalau musik memang hobi ya, gemar. Begitu Navicula berdiri tahun 1996, tahun 1998 kita mulai bikin lagu sendiri," ujar Robi.

Menurut dia, ada tantangan tersendiri ketika menulis lirik lagu sendiri.

Ia mengatakan, hal yang paling menyenangkan ketika membuat sebuah karya adalah ketika menulis hal-hal yang disukai dan paling dekat dengan kita.

"Kebetulan keluarga saya aktivis, saya ngobrolnya juga sama teman-teman Walhi. Kita suka ngobrol tentang isu deforestasi, kerusakan hutan, begitu bikin lagu otomatis jadi keingat, 'Eh tadi kan ngomongin kerusakan hutan', langsung bikin lagu (tentang hutan)," kata Robi.

Meski masih kerap menyapa para penggemarnya melalui pementasan di sejumlah acara, belakangan Robi lebih sering dikenal publik lantaran kedekatannya dengan lingkungan, terutama dalam kampanye antiplastik, serta di bidang pertanian organik.

Ia juga telah membuat sebuah ksrya film dokumenter terkait isu mikroplastik di lautan lepas.

"Judul filmnya Pulau Plastik," ujar Robi.

Di sisi lain, jiwa bertani Robi sudah terbangun sejak kecil, ketika ia menghabiskan libur kenaikan kelas bersama sang kakek, alih-alih clubbing layaknya bocah seusianya kala itu.

Dari sini, Robi mulai memahami betul cara bercocok tanam, memetik, hingga menjemur hasil tanaman.

Implementasinya dilakoni hingga kini.

Robi memiliki kebun di wilayah pekarangan rumahnya sendiri.

Selain untuk menanam tanaman organik yang sebagian besarnya akan disantap menjadi menu makanan sehari-hari, Robi juga mendaur ulang sampah organik di rumahnya.

"Sekitar 70 persen dari sampah rumah adalah sampah organik. Daripada harus membeli pupuk yang harganya lumayan mahal, lebih baik saya mendaur ulang sampah-sampah ini guna dijadikan pupuk," ucap Robi, yang diikuti anggukan Butet Kartaredjasa.

Sisi lain Robi Navicula yang gemar bertani dan lantangnya ia menyuarakan isu lingkungan dapat anda saksikan di Blusukan Butet Kartaredjasa: Robi Navicula Pemusik Grunge yang Petani, yang tayang di Mola TV, melalui paket Corona Care Mola TV.

Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan membantu pemerintah melawan wabah Covid-19 di Indonesia.

Program ini dapat disaksikan dengan memberikan sumbangan beragam, mulai dari Rp 0 hingga Rp 5.000.000.

Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu perjuangan melawan wabah virus corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi