JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha yang juga politisi Sandiaga Uno kini sangat aktif di YouTube.
Pemilik kanal YouTube Sandiuno TV itu sekarang telah memiliki 419.000 subscribers.
Bagaimana cerita mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sekarang? Berikut rangkumannya dikutip dari vlog The Hermansyah A6 "Jodohku - Kisah Inspiratif Percintaan, Mpok Nur Harus Banyak Belajar dari Ibu Nur."
Baca juga: Sulit Kembali ke Bisnis Setelah Gagal Pilpres, Sandiaga Uno Beralih ke YouTube
Awal buat konten YouTube
Sandiaga Uno mengaku terjun ke YouTube karena terinspirasi putranya bungsunya, Sulaiman Saladdin Uno.
Dia melihat Sulaiman menonton layar kaca, tetapi bukan untuk menonton program televisi, melainkan bermain game, menonton YouTube atau Netflix.
"Tadinya enggak ada pikiran konten-konten, cuma mau nyampein tips-tips wirausaha, entrepreneur, tiba-tiba banyak permintaan (konten lain)," kata Sandi.
Baca juga: Sandiaga Uno Terjun ke Politik, Sempat Ditentang Anak karena Hal Ini
Tidak bisa kembali ke bisnis
Selain itu, Sandi yang gagal pada Pilpres 2019 mengakui tidak lagi bisa kembali ke dunia bisnis.
"Terus terang setelah pilpres kita ngerasa juga kita balik lagi ke bisnis kayak dulu enggak mungkin juga," kata Sandi.
"Karena udah kita serahkan pada profesional dan kita memang ingin berkontribusi sama masyarakat," sambungnya.
Baca juga: Jadi YouTuber, Sandiaga Uno Ditertawakan Anak-anaknya
Mulai dari nol subscriber
Sandiaga memulai kanal YouTube-nya benar-benar dari jumlah subscriber nol hingga kini sudah mencapai ratusan ribu.
"Dari nol subscriber, kita fight lagi, kayaknya ada challenge tersendiri, ada keinginan kita, yang pasti ini bukan dunia kita. Ini dunia kalian, tapi kita ingin ada satu pesan, karena kebetulan mediumnya yang pas anak muda lihat ya medium ini (YouTube), kalau kita enggak di sini enggak relevan," kata Sandi.
Ditertawakan anak
Memiliki kanal YouTube dan mencoba untuk lebih dekat dengan generasi muda, Sandi berusaha menggunakan bahasa yang kini banyak digunakan anak muda.
Namun, hal itu justru mengundang gelak tawa dua anaknya yang kini sedang ada di luar negeri untuk bekerja dan sekolah.
"Mereka (anak-anak) suka ketawa dengan konten-konten, diketawain (dibilang), 'Ngapain sih guys guys, gitu, ngapain', tapi itulah cara bicara kami," kata Sandi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.