JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti sudah mengalir darah seni di dalam tubuhnya, penyanyi sekaligus sinden Soimah sudah menggeluti dunia seni sejak masih kecil dan tinggal di Pati, Jawa Tengah.
Tidak ada dalam pikirannya saat itu meninggalkan Kota Pati, hingga akhirnya tantenya melihat foto Soimah menari mengajaknya hijrah ke Yogyakarta agar lebih bisa mengasah bakatnya.
Perjalanan karier seorang Soimah hingga menginjakkan kaki di Ibu Kota, sukses dan memiliki mimpi sederhana, simak rangkumannya berikut.
Anak nelayan yang suka seni
Sebagai anak nelayan, Soimah kecil sudah terbiasa membantu orangtuanya memanggang ikan hingga membuat telapak tangannya merah.
Baca juga: [POPULER HYPE] Penyesalan Kalina | Impian Soimah | Najwa Shihab Nonton Drakor
Tapi, di sisi lain ibunya mengizinkan Soimah untuk menyanyi.
"Anehnya ibuku itu kalau misalnya mau berangkat ekstrakurikuler sekolah enggak boleh, harus nata ikan, enggak tahu kenapa. Tapi kalau nyanyi boleh, malah kakakku disuruh menemani," kata Soimah.
Pindah ke Yogyakarta dengan tanpa rencana
Bukan direncanakan, kepindahannya ke Yogyakarta karena tantenya yang kebetulan guru di padepokan Bagong Kussudiardjo.
Di Yogyakarta itulah jiwa seni Soimah semakin terasah. Sekolah di SMKI (Sekolah Menengah Kesenian Indonesia) kemudian lanjut ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, mengasah bakat dan memperluas pergaulan dengan para seniman.
Baca juga: Sukses Jadi Artis, Soimah Takut Jadi Orang Sombong
"Sebenarnya di Yogya itupun aku masih berpikirnya aku masih enjoy dalam berkesenian, aku itu enggak punya ke depannya aku mau jadi apa, aku enggak tahu," ujar Soimah.
Artikel berita membawa Soimah ke Jakarta
Walaupun tidak tahu kenapa waktu itu akhirnya dia bekerja di Jakarta, tapi satu yang pasti adalah pemberitaan tentang dirinya di Harian Kompas membawa Soimah ke Jakarta.
"Di situ dituliskan Sihir Soimah, yang wis kesane ki. Berita inilah yang membuat saya akhirnya di-calling TV-TV di Jakarta," kata Soimah sambil menunjukkan artikel koran tentang dirinya yang sudah dibingkai rapi.
Sempat dipandang sebelah mata
Mengusung kebudayaan Jawa dalam setiap penampilannya, Soimah sempat dipandang remeh oleh artis lain.
Baca juga: Menyesal Sempat Tak Lulus Kuliah, Soimah: Masih Berguna, Masih Bisa Eksis
Tapi bukan menyurutkan hati, Soimah justru terpicu untuk membuktikan dirinya tidak kalah dengan artis Ibu Kota lain.
"Akhirnya, ya, mau enggak mau saya harus berjalan cepat untuk membuktikan 'iki aku, sinen, tapi aku bertahan di kebaya, di sinden, di tradisi, bahwa aku juga punya kekuatan untuk sama bahkan lebih dari kalian'," tutur Soimah.
Impian sederhana setelah pensiun
Meskipun rencananya pensiun di usia 40 tahun belum terwujud di tahun ini karena masih banyak orang membutuhkannya, Soimah mencoba mensyukuri apa yang masih diberikan padanya sampai saat ini.
Impiannya ketika pensiun bisa memberikan tempat bagi seniman lain untuk berproses, serta kembali berperan menjadi seorang ibu rumah tangga.
Baca juga: Mata Berkaca-kaca, Soimah Cerita Impian Sederhana Setelah Pensiun
"Kembali menjadi ibu rumah tangga, kembali untuk mendampingi anak-anak," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.