JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Abdul Wahyu Afandi alias Doel Sumbang boleh jadi kini dipandang sebagai salah satu musisi legendaris Tanah Air.
Namun, sebelum mencapai titik suksesnya, Doel mengaku pernah diusir ayahnya sendiri karena memutuskan bergelut sepenuhnya di bidang musik.
Hal itu ia ceritakan saat menjadi bintang tamu di podcast bersama Sule.
"Awalnya kita berpikir, kayak asyik main musik, band-band biasa. Terus sempat main di Braga, ke Kroya, ke Tegal, ngamen. Karena waktu itu memutuskan jadi seniman," ujar Doel dikutip lewat kanal YouTube SULE Channel, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Mengaku Tak Punya Bakat Menyanyi, Doel Sumbang: Saya Mungkin Kerasukan Elvis Presley
Keputusan tersebut membuat ayahnya harus mengusir Doel dari rumah.
"Bapak saya menantang, 'kalau kamu mau jadi seperti itu, maaf, dunia yang kamu cari, tidak ada di rumah ini. Karena ini bukan dunia industri. Maka dengan segala hormat, silakan pergi'. Jadi saya secara halus diusir," lanjut Doel.
Pelantun "Kalau Bulan Bisa Ngomong" ini tetap konsisten dengan keputusannya dan akhirnya harus keluar dari rumah.
Ia bahkan rela hidup menggelandang di sepanjang Jalan Braga kala itu.
Baca juga: Doel Sumbang Ungkap Asal Mula Namanya, Berawal dari Lagu Bernada Satire
"Akhirnya saya tidur di Jalan Braga, tidur di kanan panggung tempat rias sinden. Di Yayasan Pusat Kebudayaan. Saya berproses di situ," kata Doel.
Doel barulah pulang ke rumah setelah menepati janjinya.
"Jadi saya pulang ke rumah setelah dapat album pertama," tutur Doel.
Perjalanan karier penuh liku tersebut ternyata mengantar Doel Sumbang menjadi salah satu musisi legendaris Tanah Air yang terkenal dengan lagu-lagu Sunda dan lirik bernada satire.
Baca juga: Kang Pipit Preman Pensiun Meninggal, Epy Kusnandar hingga Doel Sumbang Berduka
Doel diketahui meraih kesuksesan lewat duetnya dengan Nini Carlina lewat lagu "Kalau Bulan Bisa Ngomong", "Aku Cinta Kamu", dan "Rindu Aku Rindu Kamu".