JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara muda berbakat Wregas Bhanuteja baru saja menyelesaikan film panjang pertamanya yang berjudul Penyalin Cahaya.
Film ini rencananya akan diputar perdana di ajang Busan International Film Festival (BIFAN) 2021.
Baca juga: Jerome Kurnia Senang Disutradarai Wregas Bhanuteja, Kenapa?
Berikut ini adalah serba-serbi menarik dari proses pembuatan film hasil kolaborasi Rekata Studio dan Kaninga Pictures.
1. Angkat isu kekerasan dan pelecehan seksual
Wregas Bhanuteja mengangkat isu kekerasan dan pelecehan seksual yang tak pernah diperhatikan di Indonesia.
Lewat film ini, Wregas berharap bisa menyuarakan ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh para penyintas kekerasan dan pelecehan seksual.
Baca juga: Cara Unik Kepemimpinan Wregas Bhanuteja di Kursi Sutradara Film Penyalin Cahaya
"Saya rasa film ini haruslah hadir untuk membangkitkan awareness di masyarakat tentang pentingnya kita melawan bersama-sama kekerasan dan pelecehan seksual," kata Wregas.
2. Arti Penyalin Cahaya
Judul Penyalin Cahaya diambil Wregas Bhanuteja karena terinspirasi dari fotokopi.
Judul tersebut dianggap cocok dengan isu yang diangkat, yakni mengajak para penonton lain untuk ikut bersuara melawan kekerasan dan pelecehan seksual.
Baca juga: Terinspirasi Fotokopi, Wregas Bhanuteja Namai Judul Filmnya Penyalin Cahaya
"Di tengah sistem yang corrupt, di tengah sistem yang tidak adil, melawannya adalah dengan semangat kolektif, semangat kebersamaan, dan harapannya semangat itu tersalin, terlipatgandakan," kata Wregas.
3. Gaya kepemimpinan unik Wregas Bhanuteja
Para pemain Penyalin Cahaya sangat terkesan dengan gaya kepemimpinan unik dari sang sutradara, Wregas Bhanuteja.
Selama proses reading berlangsung, Wregas biasa membawa sebuah powerpoint yang berisi detail dari setiap karakter.
Baca juga: Wregas Bhanuteja Gandeng Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan di Film Penyalin Cahaya
Ia kemudian mengajak para pemainnya untuk mengembangkan setiap karakter di filmnya.
Wregas bahkan tak segan untuk mengganti skenario jika memang ada perkembangan karakter yang ditemui hasil dari diskusi bersama pemain.
Gaya penyutradaraan ini rupanya membuat nyaman para pemain seperti Shenina Cinnamon, Luthesa, Dea Panendra, Chicco Kurniawan, dan Jerome Kurnia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.