Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Followers Katy Perry hingga Barack Obama Turun Drastis Setelah Elon Musk Beli Twitter

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar allure.com
Katy Perry kerap memamerkan foto hamil dengan busana berwarna cerah
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah followers (pengikut) akun figur publik, termasuk penyanyi Katy Perry hingga mantan Presiden AS Barack Obama, turun drastis dalam beberapa hari terakhir setelah Elon Musk membeli media sosial Twitter.

Dilansir Hollywood Reporter, terjadi penonaktifan "organik" massal dan fluktuasi besar dalam jumlah pengikut untuk beberapa pengguna profil tertinggi di Twitter.

Elon Musk menyetujui kesepakatan pengambilalihan media sosial besar itu senilai 44 miliar dolar AS atau setara Rp 634 triliun, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Unik, Katy Perry Pakai Gaun Perak dengan Bra Bentuk Kaleng Bir

Menurut laporan NBC News yang diterbitkan hari Selasa, Obama yang merupakan pengguna Twitter yang paling banyak diikuti, dengan 131,7 miliar pengikut, jumlah pengikutnya turun 300.000 sejak Senin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katy Perry yang memiliki 108,8 juta pengikut, kehilangan 200.000 pengikut.

Twitter secara rutin membersihkan platformnya dari bot dan akun palsu yang dapat menyebabkan penurunan jumlah pengikut.

Baca juga: [HOAKS] Akun Bill Gates Ditangguhkan Setelah Elon Musk Beli Twitter

Akan tetapi perusahaan mengonfirmasi kepada NBC News bahwa penurunan jumlah followers baru-baru ini terjadi secara "organik", tidak otomatis atau penghapusan bot.

Yang berarti ratusan ribu pengguna Twitter secara sukarela menonaktifkan akunnya.

Penonaktifan tersebut terjadi bisa jadi karena pengguna Twitter khawatir atas pendekatan maksimalis Musk terhadap kebebasan berbicara.

Baca juga: Beli Twitter, Elon Musk Ingin Lebih Banyak Kebebasan Berbicara

Mereka menduga kehadiran Musk akan menyebabkan perubahan moderasi konten pada platform dan kebijakan yang kurang ketat tentang penyalahgunaan, kelompok politik ekstrem, dan kembalinya pengguna yang dilarang.

“Perasaan intuitif saya yang kuat adalah bahwa memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting bagi masa depan peradaban. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi," kata Musk pada konferensi TED di Vancouver pada 14 April.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi