JAKARTA, KOMPAS.com- Artis Happy Salma dan aktor Nicholas Saputra memproduksi pementasan teater yang diangkat dari tradisi Bali di Jakarta bertajuk Sudamala: Dari Epilog Calonarang.
Happy Salma senang tamu undangan yang hadir pada Jumat (9/9/2022) malam antusias menyaksikan pementasan teater Sudamala: Dari Epilog Calonarang.
“Antusias penonton sangat memberikan vibrasi yang sangat positif mau menunggu sampai satu jam (untuk menonton pertunjukan) dan menuntaskan pertunjukan sampai akhir,” ujar Happy Salma di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Barat, Jumat (9/9/2022).
Ini adalah pentas tradisi pertama Titimangsa yang dipentaskan di area terbuka.
Happy mengatakan, teater Sudamala: Dari Epilog Calonarang ini sengaja memang ditampilkan di luar gedung.
“Aneh kalau (ditampilkan) di dalam gedung gitu. Alam ini menjadi bagian dari seni pertunjukan itu. Sama seperti yang diceritakan (dari teater) hidup harus berdampingan. Ada hujan, ada ketakutan, ada kesenangan,” ucap Happy.
Sependapat dengan Happy Salma, Nicholas Saputra juga cukup puas dengan pertunjukan teater Sudamala: Dari Epilog Calonarang.
Baca juga: 6 Artis Perempuan yang Berpasangan dengan Nicholas Saputra di Film
Ia mengatakan, pertunjukan ini berhasil berkat adanya kolaborasi dengan 90 orang seniman dan maestro Bali.
“Ini kan konsepnya kolaborasi, banyak sekali seniman seniman di sini. Beragam kesenian, yang bisa kita bilang maestro,” ucap Nicholas.
“Maestro adalah orang-orang yang hebat dalam bidangnya. Jadi tentu saja kita mau kasih kreasi atau talent-talent dari maestro untuk memunculkan sesuatu yang luar biasa,” lanjut Nicholas.
Baca juga: Daftar Pemeran Film Before, Now & Then (Nana), Ada Happy Salma hingga Ibnu Jamil
Happy mengatakan, sengaja membawa tradisi Bali untuk dipertunjukkan di Jakarta agar yang menyaksikan makin dekat dan merasakan bagaimana tradisi tersebut.
“Bali sudah dikenal, mungkin ada satu sisi Bali yang lain. Ini yang menjadi pilihan ketika ke Bali, ada tempat sarat-sarat dengan tradisi walaupun di sana ada tempat yang variatif,” ucap Happy.
“Mungkin bisa ke tempat-tempat filosofis, tradisi. Disitulah kekuatannya, ini membawanya ke kota besar adalah membawa kedekatan kita pada satu sama lain antar manusia dengan semesta dengan alam,” lanjut Happy.
Maestro Calonarang sekaligus sutradara, I Made Mertanadi bersyukur ada banyak penonton dan undangan yang sangat menikmati pertunjukan teater Sudamala: Dari Epilog Calonarang.
Ia mengatakan, apa yang ditampilkan di Jakarta sesuai dengan tradisi kuno yang sudah berlangsung ratusan tahun di Bali dengan tampilan dan sentuhan teknologi modern.
Tak perlu sungkan walau ada bahasa Bali yang dipakai dalam teater ini, namun akan ada yang menerjemahkan teater tersebut menggunakan bahasa Indonesia.
“Ada tokoh Bondres yang akan menyampaikan kisah dalam bahasa Indonesia. Pementasan ini juga berkolaborasi dengan seniman-seniman seni pertunjukan luar Bali untuk memberikan perspektif dan cara pandang dari kacamata luar Bali,” tutur Made.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.