Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sejarah Drama Korea, dari Awal Berdiri hingga Menjamah Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Winter Sonata/KBS2
Winter Sonata (2002), drama Korea yang mendapatkan kredit sebagai pembawa Korean Wave kedua dan menyebar ke mancanegara.
|
Editor: Mikhael Gewati

KOMPAS.com - Sejarah drama Korea Selatan (Korsel), atau populer disebut drakor, selalu menarik untuk dipelajari, terutama untuk memahami cara suatu budaya menyebar ke negara lain.

Dengan cerita yang kuat, karakter kompleks, dan produksi berkualitas tinggi, drakor menjadi salah satu komoditas ekspor budaya terbesar Korsel, dari Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin. 

Drakor juga berkontribusi pada pariwisata Korsel. Sebab, banyak penggemar, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mengunjungi lokasi syuting.

Berkembangnya industri drakor yang kian masif pun bisa dijadikan sebagai etalase budaya Korsel untuk dunia internasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk memahami sejarah perkembangan drakor di Korsel hingga bisa menjangkau audiens global, simak ulasan yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

Baca juga: Pariwisata Indonesia Bisa Belajar dari Korean Wave Korea Selatan

Asal usul drama Korea

Sejarah drama televisi Korea dimulai ketika perusahaan penyiaran komersial pertama HLKZ TV menyiarkan Death Row Prisoner pada 1956.

Namun, era penyiaran televisi (TV) mulai digalakkan dengan dibukanya Korean Broadcasting System (KBS) TV pada 1961. 

Melansir seoul.co.kr, pada tahun itu belum ada teknologi pembuatan TV. Pemerintah lantas mendukung siaran TV dengan mengimpor 20.000 TV tanpa pajak masuk atau bea.

Baca juga: Pakar Unair: 3 Penyebab Drama Korea Digemari Remaja Indonesia

Penyiaran TV komersial mulai bergeliat seiring dibukanya TBC TV pada 1964 dan MBC pada 1969. Pada periode yang sama, perusahaan elektronik terkemuka Goldstar turut mengembangkan teknologi penyiaran TV dengan memproduksi receiver TV.

Sejak saat itu, pengguna TV menyebar pesat, dari mulai 118.000 unit pada 1968 menjadi 379.000 pada 1970.

Pada periode tersebut, tayangan berorientasi pada sejarah atau keluarga dengan fokus pada nilai-nilai budaya dan isu-isu sosial Korsel. Beberapa judul yang populer, antara lain Sajikgol Old West Room, Snowfall, dan The Frog Husband.

Evolusi drama Korea 

Pada 1990-an, genre dan teknik-teknik penceritaan drakor mulai bervariasi. Namun, genre-genre yang mulai menonjol pada saat ini adalah komedi romantis, melodrama, dan cerita kontemporer lainnya.

Drakor, seperti Autumn in My Heart dan Winter Sonata mendapatkan popularitas yang sangat tinggi di Korsel dan beberapa negara tetangga di Asia.

Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, drakor mulai mendapatkan audiens dari luar Asia. Masa ini dikenal sebagai Korean wave (hallyu), yakni gelombang ekspor budaya Korsel, seperti drama, film, musik, dan fesyen.

Baca juga: “Hallyu”, Faktor Keberhasilan yang Menjadi “Soft Power” Korea Selatan

Melansir Elle, hallyu muncul pada 1997 berkat drakor What Is Love yang sangat populer di negara-negara Asia. Sejak saat itu, gelombang budaya Korsel, termasuk drakor, menginvasi dunia.

Menariknya, Korsel telah menyiapkan bibit-bibit hallyu hampir dua dekade sebelumnya.

Profesor di New York University Jung Bong Choi mengatakan, para eksekutif penyiaran di Korsel pada 1980-an dan 1990-an sering pergi ke Jepang untuk mempelajari gaya dan struktur penulisan drama.

Kunjungan kerja itu menghasilkan format 12 episode miniseries sebagai pionir dan pilihan genre yang beragam.

Pemerintah Korsel juga membantu pengembangan industri penyiaran melalui infrastruktur dan membolehkan masing-masing program bersaing dengan yang lain.

Baca juga: Kpop, antara Hiburan dan Imperialisme Budaya

Platform streaming

Perkembangan drama Korea terus menanjak seiring kemunculan industri platform streaming pada 2000-an. Platform streaming membantu drakor berekspansi hingga ke kancah global.

Industri platform streaming berperan besar dalam membuka aksesibilitas dalam menikmati drakor dan mendorong popularitasnya.

Platform, seperti DramaFever, Viki, Hulu, dan Netflix mulai mendapatkan izin dan menayangkan drama-drama populer dengan subtitle dari berbagai bahasa. 

Pada 2018, Netflix mulai berinvestasi besar pada drakor dan terus berpacu berkat keberhasilan drama original pertamanya, yakni Kingdom, yang meraih kesuksesan besar pada 2019.

Tahun 2020 menjadi tonggak sejarah bagi drakor. Viki melaporkan, selama 2019-2020, jumlah pelanggan di Amerika Utara tumbuh sebesar 42 persen. 

Baca juga: Tren dan Budaya Korea Masih Diminati Masyarakat Indonesia

Platform KOCOWA yang menawarkan konten-konten asal Korsel secara eksklusif juga mendapati lonjakan konsumsi konten pada periode yang sama.

Cerita unik dan produksi berkualitas

Drakor terkenal dengan cerita yang unik, kedalaman emosi, dan kualitas produksi yang tinggi. Faktor ini juga didukung dengan kualitas akting, sinematografi, dan alur cerita yang memukau. 

Beberapa cerita biasanya membahas tema-tema yang relate dengan audiens sehingga mudah dipahami secara universal, seperti percintaan, keluarga, pertemanan, hingga isu-isu sosial yang dibalut dengan campuran roman, melodrama, dan humor.

Melansir Hollywood Insider, drakor juga mengeksplorasi sentimen unik budaya Korsel sekaligus mengatasi batasan budaya. 

Baca juga: Sejak Kapan Drakor Mulai Populer?

Dalam hal ini, penonton dari negara lain tidak harus menjadi orang Korsel untuk menikmati cerita-cerita drakor karena drama-drama tersebut memiliki tema yang dapat dikenali oleh semua orang. 

Faktor lain yang menambah popularitas drakor adalah banyaknya aktor yang diperankan idol, yakni penyanyi solo atau anggota dari boyband atau girlband populer di Korsel.

Beberapa drakor juga memiliki original soundtrack (OST) yang dibawakan penyanyi terkenal atau juga bermain dalam drama itu sendiri.

Selain itu, drakor mencapai kesuksesan berkat melibatkan kolaborasi internasional, seperti membuat ulang (remake) drakor di beberapa negara atau memproduksi drama atau cerita dari negara lain dengan versi Korsel.

Itulah pemaparan sejarah drama Korea dan perkembangan drama Korea dari masa ke masa hingga kini bisa menjadi salah satu pemain penting dalam industri hiburan dunia.

Baca juga: Investasi Netflix dan Korean Wave yang Makin Menjadi

Dapat disimpulkan, meningkatnya popularitas drakor secara global dipengaruhi oleh cerita yang unik, kualitas produksi yang tinggi, aksesibilitas platform streaming yang mudah, dan tak terkecuali dukungan dari pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi