Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

The 1975 Dituntut Ganti Rugi Rp 40 Miliar ke Penyelenggara Good Vibe Festival Malaysia

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/HANNAH MCKAY via VOA INDONESIA
The 1975 tampil di Brit Awards di O2 Arena di London, Inggris, 20 Februari 2019.
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia


KOMPAS.com - Grup band 1975 dituntut untuk membayar ganti rugi kepada penyelenggara Good Vibe Festival dari Malaysia.

Matty Healy diharuskan membayar kompensasi lebih dari 2 juta poundsterling atau setara hampir Rp 40 miliar dalam waktu tujuh hari atau The 1975 dihadapkan pada tindakan hukum di Inggris.

Future Sound Asia (FSA) selaku penyelenggara Good Vibes Festival (GVF) Kuala Lumpur, telah mengonfirmasi bahwa mereka telah mengeluarkan Surat Tuntutan dengan termin waktu selama tujuh hari kepada band asal Inggris tersebut dengan meminta ganti rugi sebesar Rp 38,6 miliar.

Baca juga: Mau Jadi Pengganti 1975 di Saat-saat Terakhir, Promotor: Semoga Surga Terbuka Lapang untuk Sheila On 7

Tuntutan ini dilakukan sebagai imbas dari dibatalkannya seluruh penyelenggaraan Good Vibe Festival karena tindakan kontroversial Matty Healy dan Ross MacDonald di atas panggung.
Surat Tuntutan sebelumnya diumumkan pada 7 Agustus 2023, meskipun detail lebih lanjut belum diketahui pada saat itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam pernyataan terbaru kepada Malay Mail, penasihat hukum penyelenggara festival David Mathew dari Steven Thiru & Sudhar Partnership mengatakan, pemberitahuan termin tujuh hari tertanggal 7 Agustus, yang berarti band memiliki waktu hingga 14 Agustus untuk membayar ganti rugi sebelum tindakan hukum diambil kepada band 1975.

“Dalam surat itu, FSA menuntut agar The 1975 mengakui tanggung jawab mereka dan juga membayar sejumlah 2.099.154 poundsterling dalam waktu tujuh hari,” kata David Mathew kepada Malay Mail, dikutip Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Aksi Sheila On 7 di We The Fest 2023, Jadi Kejutan dan Tambal Band The 1975

“Surat Tuntutan ditulis sesuai dengan ketentuan English Practice Direction Pre-Action Conduct and Protocol yang merupakan bagian dari English Civil Procedure Rules,” tambah David Mathew.

Menurut Mathew, sebagian besar Surat Tuntutan FSA dikaitkan dengan pelanggaran kontrak si frontman Matty Healy.

“Perwakilan Healy dengan tegas memberikan jaminan tertulis pra-pertunjukan bahwa dia dan penampilan langsung The 1975 'harus mematuhi semua pedoman dan peraturan lokal' selama set mereka di Malaysia,” kata Mathews kepada Malay Mail.

Baca juga: Tampil Gantikan The 1975, Sheila On 7: Namanya Juga Tambal Band

“Meskipun demikian, apabila jaminan tersebut diabaikan, tindakan band tersebut juga jelas melanggar kontrak dengan FSA, yang menyebabkan pembatalan festival dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi FSA,” tambah Mathews.

Apabila The 1975 gagal untuk memenuhi Surat Tuntan FSA akan mengakibatkan proses hukum di Inggris, meskipun detailnya masih belum diketahui pada saat penerbitan.

Media Inggris NME telah menghubungi perwakilan The 1975 untuk memberikan komentar berkait tuntutan ini, tetapi belum ada respons.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: NME
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi