JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Asing asal Korea Selatan, Amy BMJ viral lantaran meminta dukungan warganet Indonesia untuk dapat bertemu anak-anaknya lagi setelah sang suami, Aden, diduga selingkuh dengan pedangdut TE.
Amy mengungkapkan kasus ini awalnya melalui utas di X (Twitter) dengan akun @amyinbattle.
Keretakan rumah tangga Amy dengan suami yang merupakan WNA Singapura mulai terjadi sejak akhir 2023.
Baca juga: Amy Wanita Korea Lapor Polisi soal Perzinaan dan Penghalangan Pemberian ASI Eksklusif
Amy dan Aden sudah menikah 16 tahun dan memiliki empat anak.
Berikut kronologinya.
Oktober 2023
Sebelum anak keempat mereka lahir, sang suami mengabari Amy bahwa ingin menyudahi pernikahan mereka.
"3 minggu sebelum saya melahirkan, suami saya memberi tahu saya bahwa pernikahan kami sudah selesai dan mengatakan bahwa saya harus meninggalkan rumah setelah saya melahirkan, ragu apakah bayi itu adalah miliknya," ungkap Amy dalam twitnya.
Aden menyatakan ia akan mencarikan rumah dan menyediakan pembantu, sehingga Amy bisa pindah dengan anak keempat mereka.
Aden juga menjanjikan cara agar anak-anak lainnya tinggal bersama Amy dua sampai tiga hari seminggu.
Baca juga: Polisi Terima Laporan Amy, WN Korsel yang Tuding Suaminya Selingkuh dengan Penyanyi Dangdut
Amy kemudian melahirkan pada 27 Oktober 2023.
Amy menuturkan ia melahirkan anak keempatnya di rumah sakit hanya ditemani pembantunya.
Pembantunya yang lain memberi tahu Amy bahwa Aden membawa selingkuhannya ke rumah dan mengadakan pesta BBQ.
"Saya mengetahui bahwa suami saya berselingkuh dengan seorang wanita yang dia ceritakan adalah PA-nya (artis Indonesia berinisial TE yang pernah terlibat kasus prostitusi) ketika saya melahirkan anak saya yang ke-4 sendirian," tulis Amy.
November sampai Desember 2023
Amy dan bayinya yang belum berusia 1 bulan diusir dari rumah untuk pindah ke apartemen yang dahulu ditempati Aden dan TE.
Sementara Aden membawa TE ke rumahnya untuk tinggal bersama ketiga anaknya dan juga mertua Amy.
Pembantu yang awalnya ikut Amy dipecat Aden seminggu setelah mereka menempati apartemen.
Aden menempatkan asisten baru untuk membantu dan mengawasi Amy karena yakin Amy akan lompat dari balkon apartemen bersama bayi mereka.
21 Januari 2024
Aden berkata kepada Amy ingin melihat bayinya dan akan membawa dua anak lainnya ke apartemen.
Apartemen dan rumah utama berjarak kurang dari 50 meter jika berjalan kaki.
"Ibu mertua saya membawa bayi saya tanpa mengirim anak-anakku," tutur Amy.
Sore harinya Amy meminta agar anak keempatnya dipulangkan kepadanya karena harus menyusui.
"Dia (Aden) tidak pernah menjawab sampai sekitar jam 6 sore dia muncul di apartemen bersama mertua saya dan pengacara perusahaannya (orang Indonesia), memecat PA yang membantu saya," lanjut Amy.
Dituduh gunakan ilmu hitam
Amy dituduh Aden memerintahkan asistennya untuk menggunakan ilmu hitam untuk membunuh TE dan mengorbankan bayi mereka yang masih berumur 3 bulan.
"Dia (Aden) mengusirku dari apartemen dan mengambil bayiku yang masih menyusui, yang sejak awal dia ragukan," kata Amy.
Setelah kejadian itu Amy tidak mengetahui keberadaan anak-anaknya yang juga sudah tidak sekolah serta kontaknya di ponsel anaknya diblokir.
1 Maret 2024
Amy mendatangi sebuah rumah sakit dan melihat Aden bersama TE bersama anak pertama dan keempatnya.
Anak Amy hendak mendapatkan vaksinasi yang seharusnya dilakukan tanggal 12 Februari 2024.
Amy menghampiri TE yang menggendong bayinya, ingin mengambilnya, namun dicegat Aden.
"Selingkuhannya menolak memberikan bayi saya dan mencoba melarikan diri bersama bayi saya," cerita Amy.
Polisi dekat rumah sakit, pengacara, manajemen rumah sakit mencoba meyakinkan Aden untuk membicarakannya atau membiarkan Amy menyusui bayinya, tapi Aden menolak.
Setelah tujuh jam berada di rumah sakit, Amy hanya diperbolehkan lima menit melihat bayinya, terpisahkan oleh meja.
"Pada akhirnya, dia (Aden) menyewa polisi untuk menjaganya agar turun dan mengantarnya pulang," ungkap Amy.
Lapor polisi
Amy telah melapork ke Polda Metro Jaya Jakarta pada 6 Maret 2024 atas tindak pidana perzinaan dan juga menghalangi pemberian ASI ekslusif.
Amy juga sudah melapor ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sesuai arahan KPAI namun belum direspons.
"Sudah. Lapornya semua online. Belum ada yang balas," tutur pendamping Amy yang tidak ingin disebutkan namanya, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.