Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kemunculan Sosok Anna Delvey, Pewaris Palsu di Balik Kisah Inventing Anna Curi Perhatian

Baca di App
Lihat Foto
Page Six
Anna Delvey
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Kemunculan Anna Delvey, pewaris palsu, beberapa waktu lalu di depan umum membuat banyak orang membicarakannya lagi.

Anna Delvey muncul di pengadilan pada Juni 2024 dengan mengenakan setelan rok pensil warna hitam dan kemeja putih. Penampilannya dipermanis dengan dasi pita beludru berukuran besar.

Delvey yang dijatuhi hukuman 4 hingga 12 tahun penjara karena menipu orang dan bisnis hingga puluhan ribu dolar tampak masih menggunakan monitor di pergelangan kakinya.

Dia bahkan menghias monitor gelang kakinya dengan kristal berbentuk huruf A.

Baca juga: Film-film Indonesia yang Tayang di Netflix Juli 2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu terkenal itu menjalani tahanan rumah dan dalam persidangan terbaru membahas uang jaminan sebesar 10.000 dollar AS (sekitar Rp 163 juta).

Kemunculannya itu menarik perhatian hingga membuat banyak orang berkomentar. 

"Ini Anna Delvey? Mukanya cocok jadi orang tajir sih," tulis seorang netizen. 

"Kalian harus nonton Inventing Anna," tulis yang lain. 

"Tapi emang mukanya udah orang kaya banget, makanya orang percaya," tulis netizen lain. 

Lantas apa kasusnya hingga kemunculannya menjadi ramai dibicarakan?

Lahir pada 23 Januari 1991 di Rusia, Anna Delvey yang memiliki nama asli Anna Sorokin tumbuh besar di Jerman dalam keluarga kelas menengah.

Ayahnya seorang sopir truk dan ibunya pemiliki minimarket. Di usia 19 tahun, Anna meninggalkan Jerman untuk bersekolah fashion di Paris dan menggunakan nama Anna Delvey.

Sejak itu hubungannya dengan keluarga terputus, bahkan ayahnya juga tak mau dikaitkan dengan kasus Anna.

Baca juga: Sinopsis Inventing Anna, Menguak Kisah Nyata Anna Delvey

"Aku tidak punya pengaruh dalam hidupnya dan apa yang dia lakukan. Itu tanggung jawabnya atas apa yang dia lakukan," ujar ayah Anna pada April 2019.

Kasus Anna bermula saat dia berada di New York City, Anna menyusup dalam lingkaran sosialita terbesar di New York dan dikenal sebagai pewaris kaya Jerman.

Selama berada di New York, dia menipu banyak orang, hotel, dan bank, sering kali menggunakan kartu kredit yang tidak valid atau laporan bank palsu untuk menciptakan ilusi kekayaan.

Dia bahkan menciptakan ide Anna Delvey Foundation, sebuah klub swasta dan yayasan seni, untuk menarik donatur kaya dan memajukan mereknya.

Setelah berpindah dari hotel ke hotel dan berulang kali tidak membayar tagihannya, Sorokin diusir dari beberapa hotel.

Pada Oktober 2017, Sorokin ditangkap dan tinggal di fasilitas perawatan kecanduan di Los Angeles County, California.

Tanggal 25 April 2019, Sorokin dinyatakan bersalah atas delapan dakwaan di Mahkamah Agung Negara Bagian di Manhattan, termasuk percobaan pencurian besar-besaran tingkat pertama, pencurian besar-besaran tingkat kedua, pencurian besar-besaran tingkat ketiga, dan pencurian jasa.

Pada bulan Mei itu, dia dijatuhi hukuman empat hingga 12 tahun penjara negara, denda 24.000 dollar AS (Rp 392 juta), dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi sekitar 199.000 dollar AS (sekitar Rp 3,2 miliar).

Kasus Anna ini sempat dibuat miniseri oleh Netflix dengan judul Inventing Anna yang tayang perdana tahun 2022.

Pada Januari 2021, Business Insider (saat itu Insider) melaporkan bahwa Netflix membayar Sorokin 320.000 dollar AS (Rp 5,2 miliar) untuk hak mengadaptasi kisah hidupnya untuk Inventing Anna.

Publikasi tersebut juga melaporkan bahwa Sorokin menggunakan 199.000 dollar AS dari uang yang dia terima dari Netflix untuk membayar restitusi ke bank tempat dia berhutang, ditambah 24.000 dollar AS lagi untuk melunasi denda negara.

Dalam surat terbuka untuk Insider pada bulan Februari 2022, Sorokin mengungkapkan pemikirannya tentang serial Netflix tersebut.

"Hampir empat tahun pembuatannya dan berjam-jam percakapan telepon serta kunjungan setelahnya, acara ini didasarkan pada kisah saya dan diceritakan dari sudut pandang jurnalis," ujarnya.

"Dan meskipun saya penasaran untuk melihat bagaimana mereka menafsirkan semua penelitian dan materi yang diberikan, mau tak mau saya merasa seperti sebuah renungan, ironi suram karena dikurung di sel di fasilitas pemasyarakatan mengerikan lainnya yang hilang begitu saja, sejarah terulang kembali," lanjutnya.

Netflix bukan satu-satunya yang mengangkat cerita Anna, sejak dijatuhi hukuman pada tahun 2019, ada beberapa adaptasi dari cerita terkenal tersebut, termasuk buku yang ditulis oleh mantan temannya Rachel Williams berjudul My Friend Anna dan serial HBO.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: People, Page Six
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi