JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagai aktor dan produser, Mandra mengaku tak mau memanfaatkan kekuasaannya untuk mendapat peran.
Mandra memilih untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih peran, sekali pun itu serial yang diproduserinya sendiri.
"Saya bikin film saya lihat ceritanya, (bukan) mentang-mentang sutradara, produser, saya peran utama, saya enggak begitu," ucap Mandra dikutip dari YouTube Rhoma Irama Official.
"(Tapi) ini pantes buat muka gue, siapa nih (karakternya)," lanjutnya.
Baca juga: Cerita Mandra, Pilih Tak Lanjut Kuliah demi Biayai Sekolah Adik
Mandra kemudian memberikan contoh salah satu produksinya di mana dia justru menjadi penggali kubur.
"Judulnya Jadi Pocong, tapi ada peran utama yang bagus, anggeplah yang pantes didemeni (disukai) sama cewek, kalau muka kita kan enggak cocok," kata Mandra.
"Ya udah kita bagian tukang gali kuburnya dah. Setiap ambil peran kita sadar diri," jelasnya.
Namun karena itu juga, Mandra pernah kena omelan ibunya.
"Begitu tayang saya dipanggil,'sini lo, lo apa-apaan sih.' Lah bintang film dimarah-marahin, berhubung yang ngomeli emak, nerima deh, 'ngapa Mak?'" kenang Mandra.
Baca juga: Bertemu Lagi dengan Nunung, Mandra Panggil dengan Panggilan Sayang
"'Gue denger itu film punya lo, lo yang bayar sekian banyak pemain, yang lain juga lo yang ngatur, itu ngapa jadi lo yang gali kubur,'" ucap Mandra mengingat teguran ibunya.
Akhirnya Mandra mencoba menjelaskan tentang produksi film yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
"Ya namanya orang dulu, 'Mak itu kan cuma film, bohongan,'" kata Mandra mencoba menjelaskan pada ibunya.
"'Apa enggak bisa yang lain?' Kan emak sadar sendiri muka saya kayak gini, enggak pantes saya peran yang lain. Udah enggak apa-apa Mak, bohongan," sambungnya.
Di balik teguran ibunya, Mandra bersyukur karena merasa perannya di film itu berhasil membuat ibunya terkecoh.
"Tapi Alhamdulillah emak saya aja masih ketipu, artinya akting dianggapnya beneran saya tukang gali," ujar Mandra.