JAKARTA, KOMPAS.com- Musisi Maia Estianty ceritakan proses panjang yang harus dilewati untuk bisa sampai ke titik seperti saat ini, ikhlas dan menerima semua yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Diakui Maia, tak mudah awalnya untuk menerima kondisi di mana dia harus berada di titik nol.
"Pada saat itu diawalnya kayak Tuhan meng-nol-kan aku," kata Maia dikutip dari YouTube Richard Lee.
Tak hanya kehilangan rekan kerja, Maia juga harus kehilangan suami, anak dan keluar dari rumah.
Baca juga: Goda El Rumi Foto Bareng Syifa Hadju, Maia Estianty: Yuk Kapal Berangkat
"Bayangin, punya grup bubar, padahal grup lagi meledak-meledaknya di era itu, iklan banyak," ungkap Maia.
"Suami harus hilang, aku juga harus keluar dari rumah, enggak ada harta, anak juga enggak ada. Kayak di nol in," sambungnya.
Saat itu Maia yang belum bisa memaknai hakikat manusia hidup di dunia, hanya bisa marah dan mempertanyakan kejadian bertubi yang dialami.
"Aku belum tahu makna, hakikat Tuhan kasih kita ujian. Sehingga kita bertanya-tanya dan marah sama Tuhan," kata Maia.
Baca juga: Bukan Kangen, Ahmad Dhani Ungkap Lagu yang Khusus Diciptakan untuk Maia Estianty
"Menjadi berat karena kita enggak paham maksudnya apa," imbuhnya.
Perlu waktu lama untuk Maia akhirnya menyadari arti dari jalan yang Tuhan berikan padanya saat itu dengan mengambil semua miliknya.
"Untungnya banyak teman-teman yang mengajak aku kembali pada Tuhan. Akhirnya aku kembali mencari Tuhan, pelan-pelan kayak dibangkitin, walaupun berat, enggak gampang prosesnya," kata Maia Estianty.
"Kemelekatan. Yang aku dilatih Tuhan hari itu, melepaskan kemelekatan apa yang kita miliki," tutur Maia.
Akhirnya, tak hanya belajar untuk bangkit dan menerima semua keadaannya dengan lapang hati, Maia juga perlahan bangkit dan membangun karya musiknya sendiri.
Mulai dari membentuk Duo Maia hingga Pasto yang semua hanya bermodal dari alat musik yang dibawanya dari rumah.
"Aku ngontrak rumah. Benar-benar kayak waktu itu karena barang-barangku lagi disingkir-singkirin, aku panik, aku lihat tv, barang-barangku kok dibuang," kenang Maia.
"Aku cuma perintahkan sepupuku, 'tolong pindahkan satu alat studio gur, cari rumah di mana aja, pokoknya gue harus pindahin ini alat,' karena dengan alat-alat studio ini gue yakin bisa hidup," lanjutnya.
Kini Maia tak pernah lagi menyesali masa lalunya yang sudah terjadi.
"Kalau memaafkan aku sudah memaafkan, tapi gue enggak mau kenal. Beda loh ya," kata Maia.
"Kita kan udah tahu maksud Tuhan apa, aku juga udah full of bersyukur," ucap Maia.
Maia Estianty menikah dengan musisi Ahmad Dhani selama kurang ebih 12 tahun sebelum akhirnya cerai di tahun 2008.
Ibu dari Al, El dan Dul itu baru menikah lagi di tahun 2018 dengan pengusaha Irwan Mussry di Jepang.