JAKARTA, KOMPAS.com - Maestro tari Didik Nini Thowok akan merayakan setengah abad perjalanannya berkesenian pada tahun ini.
Selama 50 tahun berkarya, Didik Nini Thowok mengalami banyak diskriminasi.
"Kalau mau jujur, dari kecil saya itu sebagai keturunan China ada diskriminasi apalagi zaman 1965, itu saya mengalami karena masih usia 11 tahun," kata Didik kepada Kompas.com di Bentara Budaya, Jakarta Barat, Jumat (9/8/2024).
Pada masa itu, Didik Nini Thowok merasakan banyak tekanan karena orang-orang keturunan China harus mengubah namanya menjadi Indonesia untuk bertahan.
Baca juga: Didik Nini Thowok Akan Gelar Perayaan Setengah Abad Berkesenian pada Desember 2024
Sebagian lagi bahkan harus dipulangkan ke China karena kondisi saat itu.
Diskriminasi lain dirasakan oleh Didik Nini Thowok karena faktor agama dan lintas gender.
"Saya mengalami tiga lapis diskriminasi dan itu bukan hal ringan," ujarnya.
Semua diskriminasi yang dialami bahkan harus dirasakan seorang diri tanpa bisa diceritakan kepada orang lain.
Namun seiring berjalannya waktu, pria berusia 69 tahun itu bisa melewatinya dan tetap konsisten berkarier hingga saat ini.
Baca juga: Ketika Aksi Didik Nini Thowok Ikut Lathi Challenge Tuai Banyak Pujian...
"Memang saya bersyukur bisa melewati itu semua tapi dalam setiap keberatan atau keluhan saya itu, saya tidak bisa cerita ke siapa-siapa," katanya.
Adapun acara perayaan 50 tahun berkesenian Didik Nini Thowok akan diselenggarakan pada 5-8 Desember 2024 di Yogyakarta.
Pada acara itu, Didik Nini Thowok akan menghadirkan beberapa pentas tari tradisional, penampilan dari penari luar negeri, ketoprak, hingga peluncuran bukunya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.