Fakta Menarik dari Pembuatan Film Home Sweet Loan

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Home Sweet Loan akan segera hadir di bioskop.

Jelang penayangannya, film garapan sutradara Sabrina Rochelle Kalangie ini merilis trailer dan poster terbarunya.

Home Sweet Loan merupakan film adaptasi dari novel best seller karya Almira Bastari.

Home Sweet Loan dibintangi oleh Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, Ayushita, Ariyo Wahab, dan Wafda.

Film ini dijadwalkan tayang pada 26 September 2024 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.

Baca juga: Riset untuk Film Home Sweet Loan, Yunita Siregar Naik KRL Saat Rush Hour

1. Adegan gong

Salah satu adegan gong atau golden scene dari film Home Sweet Loan adalah perbincangan di meja makan.

Sabrina menyiapkan adegan tersebut dengan sangat hati-hati demi mendapatkan klimaks dari drama yang sudah dibangunnya.

"Itu salah satu scene paling sulit yang pernah aku handle sebagai director," kata Sabrina dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Proses syuting adegan itu bahkan berlangsung lebih dari lima jam karena membutuhkan emosi dan melibatkan banyak pemain.

Baca juga: Idgitaf Isi Soundtrack Film Home Sweet Loan

Kendati demikian, Sabrina mengaku puas dengan hasil akhir dari adegannya.

"Untungnya semua cast sangat fokus dan tahu ini adegan yang paling penting dari film, jadi walaupun panjang dan capek banget tapi puji Tuhan berjalan dengan lancar dan hasilnya pun aku sangat puas," ucapnya.

2. Soundtrack dari Idgitaf

Soundtrack film Home Sweet Loan diisi oleh Idgitaf.

Pemilik nama lengkap Brigitta Sriulina Meliala ini menciptakan lagu berjudul "Berakhir di Aku" setelah menonton filmnya.

Gita berharap lagunya bisa menemani perjalanan Kaluna yang berjuang untuk menghentikan sandwich generation di keluarganya.

Baca juga: Home Sweet Loan Rilis Poster dan Trailer, Tampilkan Tekanan Hidup Sandwich Generation

3. Riset naik KRL

Sementara itu Yunita Siregar sebagai pemeran Kaluna melakukan riset khusus demi film Home Sweet Loan.

Nita bersama Sabrina berkeliling Jakarta dengan menggunakan kereta rel listrik (KRL) di tengah jam sibuk atau rush hour.

"Aku pengen tahu gimana lagi macet-macetnya itu naik kendaraan umum itu gimana, kondisi orang-orang capek dan desak-desakan itu seperti apa," kata Nita.

Dalam filmnya sendiri, Kaluna memang diceritakan sebagai seorang pekerja kantoran biasa yang bepergian dengan transportasi umum.

Yunita Siregar mengobservasi kebiasaan dan perasaan para penumpang transportasi umum agar bisa ditampilkan di layar lebar lewat akting Kaluna.