Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Utang KPR Tak Berkurang Setelah 8 Tahun Dicicil, Andhara Early: Cuma Bayarin Bunga

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN
Pembawa acara dan penyiar radio Andhara Early (36) menghadiri reuni artis angkatan 90-an, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (22/5/2016) malam.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Artis Andhara Early cerita di balik keputusannya memilih melunasi utang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masih tersisa 12 tahun, disaat dia dan suami sama-sama sedang tak bekerja.

Belum adanya kepastian mendapat pekerjaan lagi di masa pandemi Covid-19 membuat Andhara Early khawatir dengan kemampuan membayar cicilan KPR selama waktu yang masih tersisa.

Bahkan, walaupun pihak bank memberikan keringan cicilan, tapi risiko tenor yang semakin lama seolah tak menyelesaikan masalah untuknya. 

"Gue tanya (cicilan per bulan dikurangi) 'bisa,'" ungkap Andhara Early.

"Tapi akhirnya tenornya naik lagi. Dari 12 tahun jadi 20 tahun. Gi*a gede banget, gue deg-degan 12 tahun belum ada hilal kapan dapat duit yang regular lagi kan, (apalagi sampai 20 tahun)" sambungnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kini Jual Makanan di Kantin Sekolah dan Jadi Sopir Antar Jemput, Andhara Early: Gengsi Enggak Sih

Hal itu membuat Early cemas karena tak ada jaminan dengan masa depan.

Sehingga dia memutuskan untuk melunasi sisa utang KPR, dengan anggapan bahwa setidaknya nominalnya sudah berkurang sampai 50 persen.

"Gue tanya 'emang sebenarnya utang kita sekarang tinggal berapa sih?" ucap Andhara.

"Karena logika gue udah jalan 8 tahun, paling enggak hampir setengahnya lah ya utang yang kita ambil, kita udah bayarin," lanjutnya.

Namun Early dibuat terkejut setelah tahu bahwa nilai pokok utangnya belum berkurang bahkan setelah 8 tahun membayar cicilan.

Baca juga: Penjelasan Andhara Early Saat Ijazah Putranya Ditahan Sekolah karena Tagihan Non Akademis

"Sama. Ini kalau enggak salah yang gue ambil waktu itu, utangnya segini, enggak gerak," ucapnya sambil tertawa.

"Jadi 8 tahun kerja keras bagai kuda, lo enggak hasilin apa-apa, cuma bayarin bunga orang doang," imbuhnya.

Karena itu, Early dan suami yang sebenarnya sedang tak memiliki pekerjaan, memutuskan menggunakan semua uang tabungan dan aset yang dimiliki untuk melunasi utang KPR.

"Udah kita lunasin aja, ambil semua tabungan-tabungan deh enggak apa-apa, daripada pusing. Tadinya mikir (tabungan) buat hari tua, gue abisin semua buat rumah," kata Early.

"Lunas, jadi 12 tahun itu ditutup, biar pun abis pulang dari bank lihat ATM waah," ujarnya terkekeh menyadari uang tabungan habis.

Sulitnya mencari pekerjaan selama pandemi Covid-19 akhirnya membuat suami Early mulai menjadi sopir mobil online. 

"Dapat ngeGrab, alhamdulillah," kata Early.

"Yang bikin malu apa sih. Mobil-mobil lo sendiri, kalau pun sewa, kan uang lo sendiri juga," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi