JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor Abimana Aryasatya memutuskan mencari ayah kandungnya dan baru bertemu di usia 38 tahun.
Sebenarnya Abimana tak ada keinginan untuk mencari ayah kandungnya itu.
"Ada perasaan marah, enggak mau ketemu," kata Abimana dikutip dari YouTube Kaks Production.
"Ada ego pasti. Kalau dia enggak mau ketemu, ngapain aku ketemu," sambungnya.
Baca juga: Sampai Sekarang Belum Terima Honor Sinetron Pertama, Abimana Aryasatya: Anda Masih Utang Rp 35.000
Tapi ego itu pudar saat Abimana memiliki anak perempuan yang bertanya keberadaan kakeknya.
"Aku pingin mencari karena putriku, Satine pernah nanya, waktu dia umur 5 atau enam tahun," ujar Abimana.
"'Kalau aku punya kakek dari ibu, mana kakek dari bapak?' Dia nanya. Aku bilang sama dia, ya nanti suatu saat aku cariin kakekmu," imbuhnya.
Setelah mencari dari jalur resmi selalu menemui jalan buntu, keberadaan ayah kandung Abimana justru ditemukan oleh Inong Ayu, istri Abimana, melalui Facebook.
Baca juga: Abimana Aryasatya Ungkap Adegan Favorit di Film Story of Dinda: Secod Chance of Happiness
Bermodal satu-satunya foto sang ayah saat bersama ibunya, Abimana kemudian menghubungi melalui email yang butuh waktu untuk mendapat balasan karena ayahnya tidak bisa bahasa Inggris.
"Yang balas adiknya, karena tidak semua orag Eropa bisa berbahasa Inggris, bapak saya juga gaptek," kata Abimana.
"Akhirnya dikasih alamat, sampai kota itu ketemu dia, setiap hari dengerin aja cerita dia, ngobrol sama dia, ngobrol sama bapak saya," sambungnya.
Meskipun sudah menghabiskan waktu dengan ayah kandungnya, Abimana mengaku tak bisa merasakan kedekatan emosional.
Baca juga: Netflix Umumkan Para Pemain Film The Big 4, Ada Abimana Aryasatya dan Putri Marino
"Kayak ketemu orang lain ya," ungkapnya.
"Enggak ada seperti di film. Karena enggak pernah kenal, kayak ketemu orang asing aja," lanjutnya.
Menceritakan kisah cinta orangtuanya yang bertemu di Hailai, Jakarta, di mana saat itu ayahnya datang ke Indonesia sebagai atlet basque yang bermain di Hailai, Abimana hanya tertawa.
Terlebih mengingat masa kecil yang Abimana habiskan di jalanan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk sekedar menumpang tidur, hingga putus sekolah sejak SD.
"Bapak saya ketemu ibu saya, di Jakarta, terjadilah seperti kisah-kisah, buat mereka romantis, buat saya tidak," ucapnya diiringi tawa.
"Habis itu dia pergi. Kisah klasik lah ya," sambungnya.