Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perjuangkan Hak Kekayaan Intelektual Warkop DKI, Indro Menangis Dengar Pengakuan Anak Bungsu Dono

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Indro Warkop DKI berpose ketika berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2017).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Komedian Indro Warkop DKI menceritakan respons putra bungsu mendiang Dono, Satrio Sarwo Trengginas saat mendapatkan haknya atas kekayaan intelektual Warkop DKI.

Satrio yang lahir tahun 1992 disebut Indro sebenarnya anak yang pendiam.

"Dia itu orangnya diem, diem banget," kata Indro dikutip dari Plus 26.

"Dia paling kecil, paling manja, enggak banyak ngomong," sambungnya.

Baca juga: Datang Mengunjungi Indro Warkop, Sosok Anak Kedua Dono Jadi Sorotan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, saat berbicara tentang hak ekonomis dari Kekayaan Intelektual yang pertama kali didapatnya setelah Dono meninggal dunia, perkataan Satrio buat Indro menangis.

"Ketika ditanya mengenai Hak Kekayaan Intelektual, kami semua menangis," imbuhnya.

Saat itu Satrio mengatakan bahwa dirinya tak punya bahkan tak begitu mengenal ayahnya, karena Dono meninggal saat dia masih kecil.

"Ketika pertama Hak Kekayaan Intelektual Warkop bisa menghasilkan, dia ngomong gini'saya masih kecil sekali waktu ayah saya meninggal,'" ucap Indro menirukan perkataan Satrio.

Baca juga: Sebut Dono Dulu Pernah Tak Luluskan Teman Satu Grup, Indro Warkop DKI: Dia Dosen Killer

"'Bahkan saya enggak kenal ayah saya. Saya hanya tahu dia pelawak, komedian, bisa main film, hebat. Ya udah saya hanya tahu itu saja. Sekarang saya baru...," imbuh Indro tak bisa melanjutkan perkataannya.

Sambil tersenyum, Indro melanjutkan ucapan Satrio yang membuatnya menangis.

"Ayah saya sudah tidak ada, tapi dia masih mengirimkan saya uang untuk sekolah," kata Indro menirukan ucapan Satrio.

Ucapan dari putra bungsu Dono itu yang semakin menguatkan Indro untuk terus berbuat baik dan menjadi orang yang dikenang karena kebaikan hatinya.

Baca juga: Tak Mau Bentuk Warkop DKI Baru, Indro: Gue Ada, Dono dan Kasino Enggak Ada

"Aku selalu belajar dari kehidupan, gue lebih cari nama daripada duit, karena hal-hal seperti itu," tutur Indro.

Sebagai informasi, mendiang Dono meninggal dunia pada 30 Desember 2001.

Dono meninggalkan tiga orang anak. Anak sulungnya Andika Aria Sena lahir tahun 1980, kemudian Damar Canggih Wicaksono lahir tahun 1986 dan Satrio Sarwo Trengginas yang lahir tahun 1992.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi