JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar ingin film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, menjadi bahan diskusi di kalangan masyarakat.
Diskusi dan percakapan tentang isu-isu sosial selama ini tak pernah benar-benar terjadi di masyarakat.
"Kita percaya bahwa segala masalah yang ada di bangsa ini karena we don't talk," kata Joko saat ditemui di kantor Come and See Pictures, Selasa (4/3/2025).
Sebagai contoh, Joko Anwar melihat masyarakat Indonesia tak bisa berkomunikasi dengan perwakilan di DPR.
Padahal percakapan seperti itu sebenarnya penting untuk menyerap aspirasi.
Baca juga: Ketika Joko Anwar Tuang Keresahan soal Nasib Guru dalam Film Pengepungan di Bukit Duri...
"Pernah nggak kalian ngomong sama orang yang kalian pilih di DPR? Pernah nggak kalian langsung menyampaikan aspirasi kalian? Enggak pernah. We don't talk. Kita gak bisa berkomunikasi," kata Joko.
Oleh karena itu Joko Anwar berharap film Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi pemantik percakapan yang selama ini tak pernah terjadi.
"Jadi, film ini adalah conversation starter. Kenapa kita ingin banyak penontonnya, other than masalah box office segala macam tapi percakapannya harus sampai banyaklah," kata Joko.
Baca juga: Resah dengan Nasib Guru, Joko Anwar Bikin Film Pengepungan di Bukit Duri
Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Satine Zaneta, Shindy Huang, Endy Arfian, Fatih Unru, dan masih banyak lainnya.
Film kesebelas Joko Anwar ini akan tayang di bioskop pada 17 April 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.