Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Jimi Multhazam Hidup dari Album Matraman hingga Honor Manggung Dipotong

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Jimi Multhazam saat ditemui di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/3/2025).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com — Vokalis grup band The Upstairs dan MORFEM, Jimi Multhazam, berbicara tentang ajaibnya album Matraman.

Album ini sejatinya dirilis The Upstairs pada 2004 silam dan membawa dampak signifikan bagi kehidupan Jimi.

Selain itu, Jimi juga buka suara mengenai honor manggungnya yang dipotong oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), meskipun ia tidak terdaftar sebagai anggota.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:

Baca juga: Tak Gabung di LMKN, Jimi Multhazam Heran Bayaran Manggungnya Dipotong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

• Hidup dari Royalti Album Matraman

Jimi Multhazam mengakui bahwa album Matraman milik bandnya, The Upstairs, menjadi salah satu sumber penghasilan utamanya hingga saat ini.

Bahkan, Jimi bersyukur karena berkat album ini ia memiliki sejumlah aset.

“Emang gue hidup dari album itu sih sampai sekarang. Gue udah dapet beberapa aset dari (album) itu,” kata Jimi Multhazam saat ditemui di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).

“Tapi yang pasti, album itu sampai sekarang masih diminati, bahkan artwork-nya masih diburu sama penggemar,” tambah Jimi.

Baca juga: Jimi Multhazam Akui Hidup dari Royalti Album Matraman

Ia memastikan, royalti album ini masih terus berjalan berkat perkembangan platform digital saat ini.

"Masih berjalan (royaltinya). Sekarang kan udah zamannya independent, dari DSP (digital streaming platform) langsung direct ke kita, terus dari publisher juga,” ujar Jimi.

• Vinil Matraman Banyak Peminat

Menurut Jimi, album Matraman menjadi salah satu karya yang ajaib. Sejak dirilis pada 2004 silam, album ini masih memiliki banyak peminat.

Salah satunya terlihat saat deMajors merilis album ini dalam bentuk piringan hitam atau vinyl. Tak disangka, banyak yang memburu album tersebut.

"Demand (permintaan) album Matraman di deMajors waktu rilis versi vinyl itu sangat ajaib sih. Dalam waktu satu jam ludes. Terus antriannya sangat panjang,” ungkap Jimi.

Baca juga: Album Matraman Pernah Dirilis dalam Bentuk Vinil, Jimi Multhazam: Harganya Sempat Capai Rp 3 Juta

“Sejujurnya gue kaget juga melihat album gue diapresiasi seperti itu. Orang sampai antri mengular di deMajors buat mendapatkan album Matraman,” ujarnya menambahkan.

Yang kembali membuat Jimi terkejut, vinyl album ini pernah dijual seharga Rp 3 juta, padahal harga awalnya hanya sekitar Rp 350.000.

“Terus besoknya (ada yang jual) harganya udah jadi Rp 3 juta. Harganya dari Rp 350.000,” kata Jimi.

Ia pun mengaku tak paham mengapa album tersebut begitu diminati hingga harganya melonjak begitu tinggi.

Baca juga: Cerita Jimi Multhazam di Balik Pembuatan Lagu Matraman

• Honor Manggung Dipotong LMKN

Jimi mengatakan, bayaran manggungnya dipotong oleh LMKN, padahal ia tak terdaftar sebagai anggota lembaga tersebut.

Ia pun bingung dengan pemotongan tersebut.

“Gue sampai sekarang masih belum terdaftar di LMKN, cuma beberapa kali gue perform, bayaran gue dipotong sama LMKN,” ucap Jimi.

Bahkan, ia menyebut belum tahu ke mana aliran dana hasil potongan tersebut.

“Nah gue belum tahu ke mana gitu,” tambahnya.

Jimi juga mengatakan, pemotongan itu tidak hanya terjadi sekali, melainkan berulang kali hingga di panggung terakhirnya.

“Memang sampai perform terakhir gue juga masih ada pemotongan beberapa persen dari tiket, beberapa persen lagi dari lainnya. Bahkan di podcast gue juga ada potongan. Nah itu yang gue masih belum jelas,” ucap Jimi sambil tersenyum.

Kendati begitu, ia berharap ada penjelasan yang diberikan LMKN atas pemotongan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi