Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Joko Anwar Sebut Pengalaman Ifan Seventeen Belum Cukup untuk Jadi Dirut PFN

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi
Joko Anwar membicarakan film Pengepungan di Bukit Duri.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar mengkritik penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Film Negara (PFN).

Joko merasa posisi Dirut PFN seharusnya diisi oleh orang yang benar-benar mengerti soal situasi dan kondisi industri perfilman.

"Yang menjabat sebagai Dirut BUMN yang bergerak di perfilman nasional, harusnya kan paling tidak orang yang memiliki pengalaman," kata Joko saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Joko Anwar Sebut PFN Harus Jelas Fungsinya

Joko Anwar sebenarnya tak mempermasalahkan jika Dirut PFN bukan berasal dari orang film.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, orang itu harus memiliki pengetahuan dan akuntabilitas tinggi.

"Tidak harus orang film juga sebenarnya, tapi pertama orang yang rekam jejaknya menunjukkan pengetahuan yang cukup untuk perfilman, kedua punya akuntabilitas tinggi. Dari dua itu, Ifan Seventeen punya apa enggak?" ucapnya.

Baca juga: Tak Resah Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Joko Anwar: Enggak Ada Manfaatnya Buat Kami

Jika PFN dianggap sebagai perusahaan BUMN yang harus menghasilkan, maka penunjukan Dirutnya seharusnya lebih diperhatikan.

Joko Anwar menilai pengalaman Ifan Seventeen sebagai produser dalam dua film masih belum mencukupi untuk menjadi seorang Dirut PFN.

"Dia mungkin juga terlibat di 1-2 film sebagai produser, tapi saya rasa juga masih belum cukup untuk memahami film," kata sutradara asal Medan itu.

Baca juga: Kritik Penunjukan Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Joko Anwar Usulkan Reza Rahadian

Kritikan dari publik soal pemilihan tersebut semakin tinggi lantaran selama ini Ifan Seventeen tak pernah berbicara soal film.

"Ketika banyak orang protes kenapa Ifan (jadi Dirut PFN), ya itu valid. Karena tanpa memandang profesinya apa, dia tidak punya rekam jejak yang bisa bawa PFN jadi BUMN yang nantinya punya kontribusi untuk perfilman Indonesia," kata Joko.

Selain itu, Joko Anwar juga berharap PFN bisa menentukan fungsinya di industri perfilman saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi