JAKARTA, KOMPAS.com - Industri musik tanah air kembali disorot setelah musisi dan pencipta lagu Doadibadai Hollo atau Badai mengungkapkan pengalaman pahitnya terkait royalti.
Ia mengaku pernah menerima royalti hanya sebesar Rp 450.000 dalam kurun waktu satu tahun.
Saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Badai menceritakan bahwa angka tersebut ia terima pada tahun 2024.
Baca juga: Respek Penyanyi yang Izin Pakai Lagunya, Badai: Uang Bukan Segalanya
Hal ini membuatnya terkejut mengingat popularitas lagu-lagu ciptaannya.
“Masih mending dapat ratusan juta. Eh, ingat lho, seorang Badai tuh pernah dapat (royalti) Rp 450.000,” ungkapnya.
Badai bahkan menyimpan bukti penerimaan royalti tersebut di ponselnya.
Baca juga: Ramai soal Musisi Unggah Bukti Transfer Royalti, Badai: Yang Diperjuangkan Bukan Sekadar Nilainya
“Ada tuh di handphone gue, tahun lalu, 28 Agustus 2024, satu tahun, itu performing rights saya,” tambahnya.
Kendati demikian, ia tetap bersyukur lantaran masih mendapatkan nominal tersebut.
Ia membandingkan dengan musisi lain, seperti Piyu, yang pernah mengungkapkan hanya menerima royalti sebesar Rp 125.000.
Baca juga: Badai Ungkap Pernah Dapat Royalti Hanya Rp 450.000
“Harusnya tinggi banget (lagu saya) hits lah daripada Piyu. Piyu Rp 125.000, jauh tuh,” kata Badai.
Menanggapi situasi ini, Badai menegaskan bahwa ia akan terus berupaya memperjuangkan hak musisi, terutama terkait performing rights.
Ia bersama Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) berkomitmen mendorong perubahan sistem pembayaran royalti agar lebih adil.
Baca juga: Badai Buka Suara soal AKSI hingga Larangan Direct License
“Perlu diingat, yang sedang diperjuangkan ini bukan sekadar nilai yang besar. Yang sedang kita perjuangkan ini adalah masa depan perubahan metode pembayaran dari performing rights,” ujarnya.
Badai berharap upaya ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pencipta lagu di Indonesia.
“Kita mau berjuang untuk keseluruhan, di mana semua pencipta lagu tidak ada lagi yang ngeluh dapat cuma Rp 5 juta, yang dapat cuma Rp 2 juta, tiba-tiba ada yang dapat ratusan juta. Jadi ya kita berusaha berjuang ke depan, bukan untuk short term aja,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.