JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Fedi Nuril mengungkap alasannya vokal mengkritisi pemerintah lewat akun media sosialnya.
Pemain film Bila Esok Ibu Tiada itu tak jarang berdebat dengan sejumlah politisi di akun X-nya.
Fedi mengatakan, dirinya sudah tak kuasa menahan amarahnya melihat situasi dan kondisi negeri.
"Saya tuh emang dari dulu tertarik sosial politik, tapi memang lebih pasif. Tapi sampai di satu titik akhirnya enggak bisa pasif lagi sih saya, saya merasa harus bersuara," kata Fedi saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
Baca juga: Fedi Nuril Dukung Aktor Dapat Royalti Film usai Karyanya Dibawa ke OTT
Adapun titik awal kemarahan Fedi Nuril terhadap pemerintah bermula sejak periode kedua masa pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Fedi Nuril merasa kecewa ketika akhirnya Jokowi merangkul lawan politiknya masuk ke dalam kabinet setelah bersaing di Pilpres 2019.
"Buat saya itu adalah keputusan yang tidak ada empati kepada keluarga korban penculikan yang sampai sekarang belum pulang," kata Fedi.
Berbagai manuver politik lain yang terjadi semakin menambah kekecewaan Fedi Nuril.
Baca juga: Ikut Kritisi RUU TNI, Fedi Nuril Ternyata Berasal dari Keluarga Militer
Puncaknya adalah ketika Jokowi mengizinkan putranya, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden.
"Di situ saya merasa justru ada kemungkinan menang. Di situ saya mau mulai bersuara," kata Fedi.
Sampai saat ini, Fedi Nuril masih aktif bersuara dan menyampaikan pendapatnya terhadap isu-isu sosial politik di Indonesia.
Fedi Nuril merasa aksinya banyak menuai pujian karena mewakili orang-orang yang tak bisa bersuara karena satu dan lain hal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.