Ada Riwayat Jantung, Jenazah Ricky Siahaan Batal Diotopsi di Jepang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ricky Siahaan, gitaris band Seringai, meninggal dunia di Shinjuku City, Tokyo, Jepang, pada 19 April 2025 pukul 21.30 waktu setempat.

Manajer band Seringai, Wendy Putranto, mengatakan bahwa sebelum meninggal dunia, Ricky pernah mengalami serangan jantung pada 2014.

“Ya, beliau punya serangan jantung di tahun 2014,” ujar Wendy di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Baca juga: Jenazah Ricky Siahaan Seringai Disemayamkan di RSPAD Sebelum Dimakamkan

Wendy mengatakan, istri Ricky, Tabita, langsung menyusul ke Jepang setelah mengetahui suaminya meninggal dunia.

Tabita kemudian menjelaskan riwayat sakit suaminya kepada pihak kepolisian dan pihak rumah sakit.

Sebab, sesuai prosedural, seharusnya jenazah Ricky diotopsi.

Namun, karena ada penjelasan soal riwayat sakit Ricky, maka jenazah Ricky pun tidak jadi diotopsi.

Baca juga: Ricky Siahaan Akan Dimakamkan di San Diego Hills

“Jadi ketika kemarin kolaps di Jepang, seharusnya ada prosedural otopsi, ya. Tapi ketika istri datang ke sana bertemu dengan pihak kepolisian dan pihak rumah sakit, menjelaskan riwayat penyakit almarhum, dari pihak Jepang dan rumah sakit oke, tidak perlu diotopsi,” kata Wendy.

Hal ini juga yang membuat akhirnya Ricky bisa pulang lebih cepat satu hari, yang seharusnya dijadwalkan pulang pada Jumat besok.

“Jadi kepulangan Ricky bisa cepat satu hari. Harusnya memang almarhum tiba di Tanah Air itu besok, Jumat,” tutur Wendy.

Baca juga: Kronologi Ricky Seringai Meninggal, Kolaps Usai Bawakan Lagu Terakhir

Sebagai informasi, keterangan tim medis setempat, Ricky mengalami serangan jantung sesaat setelah pertunjukan usai.

Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat.

Ibadah penghiburan dijadwalkan berlangsung pada Jumat (25/4/2025) pukul 18.00 WIB.

Prosesi pemakaman akan dilakukan pada Sabtu (26/4/2025) pukul 14.00 WIB di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.