KOMPAS.com – Sutradara film Palestina, Hamdan Ballal, membuka diri mengenai serangan yang dialaminya dari pemukim Israel awal tahun 2025.
Hamdan Ballal adalah salah satu sutradara No Other Land, film dokumenter peraih Oscar.
Hamdan Ballal dibebaskan otoritas Israel pada 25 Maret 2025, setelah sehari sebelumnya rekannya, Yuval Abraham, mengumumkan bahwa Hamdan Ballal hilang setelah diserang pemukim dan kemudian ditangkap.
Baca juga: Academy Awards Minta Maaf pada Hamdan Ballal karena Tak Rujuk Namanya Usai Diculik Tentara Israel
Kini, Hamdan Ballal menceritakan kembali pengalaman traumatis itu dalam sebuah opini yang diterbitkan di The New York Times.
Hamdan Ballal menyebut serangan tersebut sebagai "momen terburuk dalam hidupku". Ia mengisahkan:
Baca juga: Sutradara No Other Land Hamdan Ballal Dibebaskan Usai Serangan Pemukim Israel
"Saya dapat mendengar istri dan anak-anak saya menjerit dan menangis, memanggil saya dan menyuruh para lelaki itu pergi. Istri saya dan saya sama-sama mengira saya akan dibunuh. Kami takut apa yang akan terjadi pada keluarga saya jika saya meninggal."
Serangan itu terjadi di desa Susiya, Tepi Barat, saat malam Ramadan.
Awalnya Ballal berusaha mendokumentasikan situasi setelah mendapat peringatan serangan pemukim.
Namun, ketika kerumunan membesar, Hamdan Ballal memilih kembali ke rumah.
Baca juga: Cerita Sutradara Hamdan Ballal Saat Diserang Pemukim Israel hingga Ditodong Senjata
Hamdan Ballal melihat seorang pemukim bersama dua tentara mendekat, lalu menyuruh istri dan anak-anaknya masuk rumah dan mengunci pintu.
Hamdan Ballal mengatakan ia dianiaya di luar rumahnya:
"Mereka memukuli dan memaki saya, mengejek saya sebagai 'pembuat film pemenang Oscar.' Pistol ditancapkan ke tulang rusuk saya dan kepala saya dipukul dari belakang. Saya ditendang dan diludahi saat tergeletak di tanah."
Setelah dipukuli, Hamdan Ballal diborgol, ditutup matanya, dan dibawa ke sebuah pangkalan militer.
Hamdan Ballal menghabiskan berjam-jam dengan mata tertutup di tanah sebelum akhirnya dibebaskan keesokan harinya.
Baca juga: Fakta-fakta Sutradara Hamdan Ballal Diserang Pemukim Israel dan Sempat Diculik
Ballal menekankan bahwa, meski brutal, serangan itu bukan kejadian luar biasa.
Hamdan Ballal merujuk serangan dua hari sebelumnya di desa Jinba yang menyebabkan lima orang luka-luka dan puluhan lainnya ditangkap.
Menanggapi insiden itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada Sky News bahwa pada 24 Maret malam, "beberapa teroris melemparkan batu ke warga Israel," dan terjadi "saling lempar batu" antara warga Palestina dan Israel.
Baca juga: Kronologi Hamdan Ballal Diserang Pemukim Israel dan Diculik
IDF menambahkan bahwa pasukan mereka menangkap beberapa warga dari kedua pihak untuk diinterogasi, dan membantah ada warga Palestina yang ditangkap dari dalam ambulans.
Ballal mengaku pengalaman itu sangat bertolak belakang dengan kebahagiaan yang dirasakannya tiga minggu sebelumnya saat berdiri di atas panggung Oscar:
Baca juga: Profil Hamdan Ballal, Sutradara No Other Land yang Diserang Pemukim Israel dan Dilaporkan Hilang
"Hati saya hancur karena kekecewaan. Meskipun film kami mendapat pengakuan global, hidup kami tetap tidak berubah. Komunitas saya masih menderita kekerasan yang tak berkesudahan."
Meski demikian, Ballal mengatakan ia merasa dikuatkan oleh gelombang dukungan dari seluruh dunia:
"Saya tahu ada ribuan orang yang kini mengetahui nama saya dan komunitas saya. Jangan berpaling sekarang."
Baca juga: Profil Hamdan Ballal, Sutradara No Other Land yang Diserang Pemukim Israel dan Dilaporkan Hilang
No Other Land disutradarai oleh Ballal bersama Yuval Abraham, Basel Adra, dan Rachel Szor.
Film ini mendokumentasikan pembongkaran rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat antara 2019 hingga 2023, dan memenangkan Academy Award untuk Film Dokumenter Terbaik pada 2025.
Usai Ballal dibebaskan, Yuval Abraham mengkritik Academy Awards karena tidak segera mengeluarkan pernyataan dukungan.
Baca juga: Sutradara No Other Land Hamdan Ballal Diserang Pemukim Israel di Tepi Barat dan Dilaporkan Hilang
Academy kemudian mengeluarkan pernyataan umum yang mengutuk kekerasan terhadap seniman, tetapi tidak menyebut nama Ballal secara spesifik.
Hal ini memicu kemarahan luas di kalangan industri film. Sebuah surat terbuka yang menuntut dukungan eksplisit terhadap Ballal beredar, ditandatangani oleh lebih dari 800 anggota Academy, termasuk aktor-aktor besar seperti Mark Ruffalo, Olivia Colman, Joaquin Phoenix, Riz Ahmed, Penélope Cruz, hingga Susan Sarandon.
Baca juga: Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Pemenang Oscar, Diculik Setelah Serangan Massa Israel
Akhirnya, Academy mengeluarkan pernyataan baru yang secara khusus menyebut Ballal dan meminta maaf karena kelambanan dalam merespons.
Surat itu dirilis setelah pertemuan darurat Dewan Gubernur Academy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.