KOMPAS.com – Seorang pemilih Oscar anonim mengungkapkan bahwa mereka seringkali tidak benar-benar menonton film yang dinominasikan untuk Academy Awards, melainkan hanya menekan tombol "play" dan melanjutkan aktivitas lain seperti bekerja.
Pengakuan ini muncul setelah Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan aturan baru pada akhir April 2025.
Baca juga: Oscar Terapkan Aturan Baru: Voters Wajib Tonton Semua Film Nominasi
Mulai tahun 2026, para pemilih atau voters Oscar diwajibkan menonton seluruh film yang dinominasikan dalam kategori yang mereka pilih, sebagai syarat sah untuk memberikan suara di babak final Oscar.
“Anggota Academy sekarang harus menonton semua film yang dinominasikan di setiap kategori agar memenuhi syarat untuk memberikan suara,” tulis Academy melalui situs resminya.
Baca juga: Sutradara Palestina Peraih Oscar Dipukuli hingga Berdarah, Kini Dilaporkan Hilang
Celah dalam Sistem Pemungutan Suara OscarSejak 2020, pemilih tidak lagi menerima DVD atau Blu-ray fisik dari film yang dinominasikan.
Kini mereka menggunakan Academy Screening Room, platform digital resmi Academy untuk menonton film secara daring.
Meskipun sistem ini memungkinkan pelacakan apakah film diputar atau tidak, tidak ada metode untuk memastikan apakah penonton benar-benar menontonnya.
Baca juga: Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Pemenang Oscar, Diculik Setelah Serangan Massa Israel
“Aplikasi itu hanya perlu melihat apakah Anda menontonnya. Aplikasi itu tidak tahu apakah Anda sedang duduk di sana,” ungkap seorang narasumber anonim kepada Variety.
Beberapa pemilih bahkan terang-terangan mengakui bahwa mereka hanya memutar film saat pergi bekerja.
Lainnya menyebut bahwa mereka hanya menyaksikan film yang relevan dengan kampanye mereka sendiri.
“Anda pikir saya memberikan suara menentang kampanye saya sendiri? Saya memberikan suara untuk karya saya sendiri,” kata seorang eksekutif pemilih yang identitasnya dirahasiakan.
Tradisi Lama yang Masih BerlangsungFenomena ini bukan hal baru. Seorang mantan eksekutif di Cabang Pemasaran Academy mengaku bahwa pada era 1980-an dan 1990-an, mereka pernah disuruh atasannya untuk mengisi surat suara Oscar karena dianggap “lebih banyak menonton film”.
Baca juga: Mengapa Film Emilia Perez Pemenang Oscar 2025 Menyakitkan bagi Orang Meksiko?
Sebelumnya pada Februari 2025, empat pemilih Oscar anonim mengakui tidak menonton Dune: Part Two karena tidak menyukai film pertamanya dan merasa durasinya terlalu panjang.
Mereka akhirnya memilih abstain untuk kategori Film Terbaik, sebuah praktik yang tak lagi diperbolehkan di bawah aturan baru.
Kekhawatiran Profesionalisme dan EtikaScott Shooman, kepala AMC Networks Film Group sekaligus pemilih Oscar, menyayangkan praktik tersebut.
Baca juga: Macaulay Culkin Menangis Saat Kieran Culkin Raih Piala Oscar 2025
“Itu tanggung jawab kami,” kata Shooman kepada Variety. “Fakta bahwa mereka harus menuliskan (aturan baru) di atas kertas saja sudah mengejutkan.”
Aturan baru ini ditujukan untuk meningkatkan integritas dan kredibilitas sistem pemilihan Oscar, terutama di tengah kritik terhadap bias dan minimnya representasi dalam beberapa kategori penghargaan selama bertahun-tahun.
Dampak terhadap Film dan KampanyeKejadian ini semakin memperkuat persepsi bahwa kampanye pemasaran dan reputasi film memiliki peran dominan dalam menentukan pemenang Oscar, dibandingkan dengan kualitas artistik semata.
Namun, beberapa film tetap berhasil mencuri perhatian lewat isu aktual. Contohnya, film Conclave, pemenang Skenario Adaptasi Terbaik tahun ini, mengalami lonjakan streaming sebesar 283 persen pasca wafatnya Paus Fransiskus pada April 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.