Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Terungkap Alasan Oscar Buat Aturan Baru, Banyak Pemilih Tak Tonton Film Nominasi, Hanya Tekan Play

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/DON EMMERT
Piala Oscar dipamerkan di Polich Tallix Foundary di Rock Tavern, New York, AS, pada 13 Januari 2017.
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia


KOMPAS.com – Seorang pemilih Oscar anonim mengungkapkan bahwa mereka seringkali tidak benar-benar menonton film yang dinominasikan untuk Academy Awards, melainkan hanya menekan tombol "play" dan melanjutkan aktivitas lain seperti bekerja.

Pengakuan ini muncul setelah Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengumumkan aturan baru pada akhir April 2025.

Baca juga: Oscar Terapkan Aturan Baru: Voters Wajib Tonton Semua Film Nominasi

Mulai tahun 2026, para pemilih atau voters Oscar diwajibkan menonton seluruh film yang dinominasikan dalam kategori yang mereka pilih, sebagai syarat sah untuk memberikan suara di babak final Oscar.

“Anggota Academy sekarang harus menonton semua film yang dinominasikan di setiap kategori agar memenuhi syarat untuk memberikan suara,” tulis Academy melalui situs resminya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sutradara Palestina Peraih Oscar Dipukuli hingga Berdarah, Kini Dilaporkan Hilang

Celah dalam Sistem Pemungutan Suara Oscar

Sejak 2020, pemilih tidak lagi menerima DVD atau Blu-ray fisik dari film yang dinominasikan.

Kini mereka menggunakan Academy Screening Room, platform digital resmi Academy untuk menonton film secara daring.

Meskipun sistem ini memungkinkan pelacakan apakah film diputar atau tidak, tidak ada metode untuk memastikan apakah penonton benar-benar menontonnya.

Baca juga: Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Pemenang Oscar, Diculik Setelah Serangan Massa Israel

“Aplikasi itu hanya perlu melihat apakah Anda menontonnya. Aplikasi itu tidak tahu apakah Anda sedang duduk di sana,” ungkap seorang narasumber anonim kepada Variety.

Beberapa pemilih bahkan terang-terangan mengakui bahwa mereka hanya memutar film saat pergi bekerja.

Lainnya menyebut bahwa mereka hanya menyaksikan film yang relevan dengan kampanye mereka sendiri.

Baca juga: Conan O’Brien Kembali Jadi Pembawa Acara Oscar 2026, Alasannya Ingin Mendengar Adrien Brody Selesaikan Pidatonya

“Anda pikir saya memberikan suara menentang kampanye saya sendiri? Saya memberikan suara untuk karya saya sendiri,” kata seorang eksekutif pemilih yang identitasnya dirahasiakan.

Tradisi Lama yang Masih Berlangsung

Fenomena ini bukan hal baru. Seorang mantan eksekutif di Cabang Pemasaran Academy mengaku bahwa pada era 1980-an dan 1990-an, mereka pernah disuruh atasannya untuk mengisi surat suara Oscar karena dianggap “lebih banyak menonton film”.

Baca juga: Mengapa Film Emilia Perez Pemenang Oscar 2025 Menyakitkan bagi Orang Meksiko?

Sebelumnya pada Februari 2025, empat pemilih Oscar anonim mengakui tidak menonton Dune: Part Two karena tidak menyukai film pertamanya dan merasa durasinya terlalu panjang.

Mereka akhirnya memilih abstain untuk kategori Film Terbaik, sebuah praktik yang tak lagi diperbolehkan di bawah aturan baru.

Kekhawatiran Profesionalisme dan Etika

Scott Shooman, kepala AMC Networks Film Group sekaligus pemilih Oscar, menyayangkan praktik tersebut.

Baca juga: Macaulay Culkin Menangis Saat Kieran Culkin Raih Piala Oscar 2025

“Itu tanggung jawab kami,” kata Shooman kepada Variety. “Fakta bahwa mereka harus menuliskan (aturan baru) di atas kertas saja sudah mengejutkan.”

Aturan baru ini ditujukan untuk meningkatkan integritas dan kredibilitas sistem pemilihan Oscar, terutama di tengah kritik terhadap bias dan minimnya representasi dalam beberapa kategori penghargaan selama bertahun-tahun.

Dampak terhadap Film dan Kampanye

Kejadian ini semakin memperkuat persepsi bahwa kampanye pemasaran dan reputasi film memiliki peran dominan dalam menentukan pemenang Oscar, dibandingkan dengan kualitas artistik semata.

Namun, beberapa film tetap berhasil mencuri perhatian lewat isu aktual. Contohnya, film Conclave, pemenang Skenario Adaptasi Terbaik tahun ini, mengalami lonjakan streaming sebesar 283 persen pasca wafatnya Paus Fransiskus pada April 2025.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi