KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi dengan mengumumkan rencana pengenaan tarif 100 persen terhadap film-film yang diproduksi di luar Amerika.
Keputusan ini diumumkan melalui unggahan di platform Truth Social pada Sabtu malam, 4 Mei 2025.
Baca juga: Sooyoung SNSD Akan Debut Akting di Hollywood Lewat Ballerina, Spin-Off John Wick
“Industri film Amerika SEDANG MATI dengan sangat cepat,” tulis Donald Trump, dikutip Selasa (6/5/2025).
“Negara-negara lain menawarkan insentif untuk menarik pembuat film dan studio kita meninggalkan Amerika Serikat. Hollywood, dan banyak wilayah lain, sedang hancur. Ini adalah upaya bersama negara lain yang mengancam keamanan nasional,” imbuh Trump.
Baca juga: DMASIV Ungkap Tarif Kerja Sama dengan Produser Musik Hollywood
Donald Trump menegaskan langkah ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut narasi budaya.
Trump menyebut film sebagai media penyampai pesan dan propaganda. Karena itu, ia memberi wewenang kepada Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang AS untuk memulai proses penerapan tarif 100 persen terhadap film yang diproduksi di luar Amerika Serikat.
Baca juga: DMASIV Akan Tampil di Musexpo 2025 di AS, Kesempatan Dilirik Industri Hollywood
Hingga kini, belum ada rincian konkret mengenai cakupan kebijakan tersebut. Tidak diketahui apakah tarif hanya berlaku untuk film asing, atau juga akan mencakup film Hollywood yang sebagian produksi dilakukan di luar Amerika.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri, mengingat banyak film besar AS difilmkan sebagian di negara lain untuk efisiensi biaya.
Baca juga: DMASIV Akan Tampil di Musexpo 2025 di AS, Kesempatan Dilirik Industri Hollywood
Ironisnya, film biografi Trump sendiri, The Apprentice (2024), dibintangi Sebastian Stan dan Jeremy Strong, diketahui melakukan sebagian besar proses syuting di Kanada.
Jordan Belfort, sosok nyata di balik film The Wolf of Wall Street, termasuk tokoh yang mendukung kebijakan ini.
“Amerika telah terkuras pabrik-pabrik dan kekayaannya. Akan ada penderitaan, tetapi jalan lama tak bisa lagi dipertahankan,” katanya seperti dilansir NME.
Baca juga: Daftar Pemenang SAG Awards 2025: Malam Gemilang Para Aktor Hollywood
Meski demikian, Jordan Belfort menyatakan kekhawatirannya bahwa tarif tinggi dapat memukul konsumen dalam negeri jika biaya produksi dibebankan ke harga jual, termasuk barang-barang elektronik seperti iPhone.
Rencana kebijakan tarif Trump juga memicu gejolak di sektor hiburan dan teknologi.
Saham perusahaan musik live dan media radio anjlok. iHeartMedia merosot lebih dari 13 persen, Cumulus Media turun 10 persen, dan SiriusXM ikut terdampak.
Baca juga: Apa Itu Tangkiwood, Hollywood ala Indonesia?
Tak hanya itu, prapemesanan konsol Nintendo Switch 2 juga dilaporkan tertunda akibat ketidakpastian tarif.
Asosiasi dagang video game AS, Entertainment Software Association (ESA), memperingatkan kebijakan tarif Trump ini dapat memberikan “dampak nyata dan merugikan” pada industri gim.
Sebagai bagian dari langkah-langkah barunya, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan pendanaan federal terhadap dua lembaga penyiaran publik: National Public Radio (NPR) dan Public Broadcasting Service (PBS).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.