KOMPAS.com- Pangeran Harry, putra Raja Charles III, kalah dalam bandingnya terhadap pemerintah Inggris atas keamanan yang didanai pembayar pajak.
Banding tersebut secara luas dianggap sebagai upaya terakhir Harry untuk mendapatkan kembali pengamanan.
Selama sidang pengadilannya pada bulan April, Harry mengklaim bahwa dirinya menjadi sasaran perlakuan tidak adil saat dia dan keluarga tak diberikan pengawalan keamanan.
"Saya tidak bisa membayangkan dunia di mana saya akan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat itu," kata Harry dikutip BBC.
Baca juga: Tak Ada Rencana Deportasi Pangeran Harry, Donald Trump: Dia Sudah Punya Banyak Masalah
"Banyak sekali perselisihan antara saya dan sebagian keluarga saya," imbuhnya.
Setelah bandingnya ditolak, Harry dalam sebuah wawancara mengaku merasa hancur dengan keputusan tersebut.
"Saya sangat terpukul, tidak terlalu terpukul dengan kekalahan itu, tetapi saya sangat terpukul dengan orang-orang di balik keputusan tersebut, yang merasa bahwa ini tidak apa-apa. Apakah ini kemenangan bagi mereka?" kata Harry.
"Saya yakin ada beberapa orang di luar sana, kemungkinan besar orang-orang yang ingin mencelakai saya, (yang) menganggap ini sebagai kemenangan besar," lanjutnya.
Harry mengatakan masalah keamanan yang sedang berlangsung adalah "100 persen" langkah terakhir dalam memperbaiki hubungannya dengan keluarganya.
"Saya pikir dengan semua ketidaksepakatan dan semua kekacauan yang terjadi, satu hal yang dapat saya andalkan adalah keluarga saya yang akan menjaga saya tetap aman," katanya.
"Dan mereka tidak hanya memutuskan untuk mencabut keamanan saya di Inggris, tetapi mereka juga memberi isyarat kepada setiap pemerintah di seluruh dunia untuk tidak melindungi kami," ujar Harry.
Menanggapi wawancara Harry dengan BBC, juru bicara Istana Buckingham mengatakan kepada ABC News.
"Semua masalah ini telah diperiksa berulang kali dan dengan cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang sama dicapai pada setiap kesempatan," ucap mereka.
Baca juga: Meghan Markle Dikritik Usai Minta Dipanggil Sussex, Kenapa?
Sementara itu, Harry juga mengatakan bahwa ayahnya tidak lagi berbicara kepadanya karena perjuangan hukumnya untuk perlindungan keamanan.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya masih hidup. Dia tidak mau berbicara dengan saya karena masalah keamanan ini. Namun, akan lebih baik jika kita berdamai," kata Harry.
Apa yang terjadi selama sidang?
Duke of Sussex telah kalah dalam gugatan hukum mengenai tingkat keamanan yang menjadi hak ia dan keluarganya selama berada di Inggris.
Sebagai informasi, bulan Februari 2024, Pengadilan Tinggi London memutuskan untuk mencabut perlindungan keamanan Inggris yang didanai pembayar pajak dari keluarga Sussex.
Keputusan itu dibuat setelah Pangeran Harry memutuskan mundur dari perannya sebagai anggota senior kerajaan dan beremigrasi bersama keluarganya.
Namun Sang pangeran menentang proses pengambilan keputusan yang digunakan oleh sebuah komite bernama Perlindungan Kerajaan dan Tokoh Publik (Ravec), yang mengesahkan keamanan bagi bangsawan senior atas nama Kementerian Dalam Negeri.
Dalam sidang banding, April 2024, Pangeran Harry telah berusaha untuk membatalkan keputusan yang menurunkan keamanannya setelah ia berhenti menjadi anggota kerajaan yang bekerja dan pindah ke AS bersama Duchess of Sussex.
Tapi, Sir Peter Lane, hakim Pengadilan Tinggi, memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam pencabutan jaminan keamanan keluarga Sussex pada bulan Februari 2020, menyusul kepergian mereka yang mengejutkan dari kehidupan kerajaan bulan sebelumnya.
Dengan ditolaknya banding Harry pada Jumat (2/5/2025) berarti keamanan Pangeran Harry akan tetap berada di luar perlindungan otomatis tingkat tinggi yang diberikan untuk bangsawan senior.
Walaupun hakim mengakui argumen yang diajukan oleh pengacara Pangeran Harry bahwa perubahan statusnya dalam Keluarga Kerajaan tidak mengubah tingkat risiko yang dihadapinya.
Tetapi pengadilan tidak menganggap ada alasan yang cukup untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang telah menurunkan keamanannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.