KOMPAS.com – Band punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), mengenang momen tak terlupakan saat mereka nyaris diamuk massa saat konser di Yogyakarta beberapa tahun silam.
Dalam podcast Kasih Paham Bro, Rabu (30/7/2025), vokalis SID Bobby Kool menyebut insiden itu terjadi usai band mereka menandatangani kontrak dengan label musik besar atau major label.
Baca juga: Superman Is Dead Bicara Royalti Musik, Bobby Kool: Jumlahnya Bukan Miliaran
"Yang jelas itu imbas dari ketika kami masuk major," ujar Bobby Kool.
Menurut Eka Rock, sang bassist, sebelum konser berlangsung, sempat beredar sejumlah surat dan selebaran berisi propaganda yang menolak kehadiran SID di Jogja.
“Pada saat konser, jumlah mereka enggak banyak, cuma sekitar 20 orang, tapi agresif,” kata Eka.
Baca juga: Superman Is Dead Bicara Perizinan Lagu-lagunya: Tak Perlu Izin dan Anggap Ribet
Insiden itu memuncak ketika massa melemparkan kotoran manusia ke arah panggung. Bobby sendiri menjadi korban lemparan tersebut.
“Badanku sendiri kena kotoran manusia. Yang di mana aku nyanyi, enak banget nih baunya,” ujar Bobby sambil tertawa getir.
Baca juga: Alasan Superman Is Dead Tetap Kompak Meski Jerinx Sempat di Penjara
Untuk menyelamatkan diri dari situasi yang semakin tidak terkendali, para personel SID sempat bersembunyi di sebuah masjid di area belakang panggung.
“Di belakang stage itu ada masjid. Jadi kami disembunyikan di sana. Kami mualaf untuk beberapa menit,” seloroh drummer SID, Jerinx, yang disambut tawa personel lainnya.
Baca juga: Bocoran Penampilan Superman Is Dead dalam Konser Distorsi Tiga Dekade
Kisah tersebut menjadi salah satu pengalaman paling ekstrem bagi Superman Is Dead selama karier mereka di industri musik Tanah Air.
Sudah bertahun-tahun berlalu, insiden itu masih membekas dalam ingatan ketiganya.
Superman Is Dead (SID) sendiri resmi bergabung dengan major label Sony Music Indonesia pada tahun 2003.
Baca juga: Bocoran Penampilan Superman Is Dead dalam Konser Distorsi Tiga Dekade
Per Juli 2025, Superman Is Dead (SID) tidak lagi berada di bawah naungan label major seperti Sony Music.
Mereka telah kembali menjadi band independen, atau menjalankan karya mereka secara indie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.