Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Justin Timberlake Ungkap Perjuangan Melawan Penyakit Lyme: Saya Hampir Berhenti Tur

Baca di App
Lihat Foto
Twitter.com / jtimberlake
Penyanyi Justin Timberlake
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com – Penyanyi dan aktor papan atas, Justin Timberlake, mengungkapkan bahwa dirinya tengah berjuang melawan penyakit Lyme.

Kabar mengejutkan ini disampaikannya lewat unggahan emosional di Instagram, Jumat (1/8/2025).

Dalam unggahan tersebut, Timberlake menuliskan refleksi tentang perjalanannya selama dua tahun terakhir, termasuk pengalaman melelahkan selama menjalani tur dan festival.

Baca juga: Justin Timberlake Ungkap Idap Lyme Disease, Infeksi Akibat Kutu

“Ini adalah pengalaman yang paling menyenangkan, emosional, memuaskan, menguras tenaga, dan, terkadang, melelahkan,” tulis Justin Timberlake.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski dikenal sebagai sosok yang tertutup, Timberlake memutuskan untuk lebih terbuka kepada publik mengenai kondisi kesehatannya.

“Saya didiagnosis menderita penyakit Lyme — yang saya katakan bukan agar Anda merasa kasihan — tetapi untuk menjelaskan apa yang saya hadapi di balik layar,” ungkapnya.

Baca juga: Minta Penonton yang Banyak Nyanyi saat Konser, Justin Timberlake Kena Kritik

Berjuang di Tengah Tur, Hadapi Nyeri Saraf dan Kelelahan

Pelantun “Can’t Stop the Feeling” ini mengaku bahwa saat pertama kali didiagnosis, ia sempat terkejut. Ia mengalami berbagai gejala, mulai dari nyeri saraf luar biasa hingga kelelahan dan mual yang berat saat berada di atas panggung.

“Saya dihadapkan pada keputusan pribadi: berhenti tur, atau terus maju dan cari tahu sendiri. Saya memutuskan bahwa kegembiraan yang dibawa oleh pertunjukan jauh lebih besar daripada stres yang dirasakan tubuh saya,” tulis Justin Timberlake.

Keputusannya untuk terus tampil di atas panggung ia sebut sebagai bukti ketangguhan mental, dan juga wujud dedikasinya terhadap para penggemar.

Baca juga: Justin Timberlake Dikritik karena Biarkan Penonton Lebih Banyak Menyanyi di Konsernya

Harapan untuk Membantu Orang Lain

Lebih lanjut, Justin Timberlake menyebutkan, ia memilih untuk berbagi kisah ini agar tidak disalahpahami dan sekaligus menjadi dukungan moral bagi orang lain yang juga menghadapi penyakit serupa.

“Saya berbagi semua ini dengan harapan kita semua dapat menemukan cara untuk lebih terhubung. Saya ingin berkontribusi untuk membantu orang lain yang juga mengalami penyakit ini,” tutupnya.

Hingga kini, Timberlake tetap menjalani aktivitas musiknya dengan semangat, meski harus menghadapi tantangan kesehatan yang tidak mudah.

Baca juga: Reaksi Kaget Justin Timberlake Saat Lihat Tanda Perceraian di Konsernya

Apa Itu Penyakit Lyme Disease?

Penyakit Lyme, atau Lyme Disease, adalah sebuah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, dan ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu kecil berwarna hitam yang telah terinfeksi—sering disebut deer tick atau kutu rusa.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah hutan, padang rumput, atau wilayah yang banyak ditinggali rusa dan satwa liar lainnya, khususnya di kawasan Amerika Utara dan Eropa.

Awalnya, gejala penyakit ini bisa tampak seperti flu biasa. Penderita akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan kelelahan.

Baca juga: Justin Timberlake Akhirnya Mengaku Salah Mengemudi Saat Mabuk

 

Namun, salah satu ciri khas yang kerap muncul di awal adalah ruam kemerahan berbentuk lingkaran seperti target panah di area kulit yang tergigit kutu. Ruam ini bisa meluas seiring waktu.

Jika tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lain, menyebabkan peradangan pada sendi, gangguan irama jantung, kelumpuhan wajah, hingga gangguan saraf dan kognitif. Kondisi ini bisa menjadi sangat melemahkan, secara fisik maupun mental.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Take Back The Night - Justin Timberlake

Penyakit Lyme tidak menular dari orang ke orang. Penularan hanya terjadi jika seseorang tergigit kutu yang terinfeksi, dan kutu tersebut menempel di kulit setidaknya selama 36 hingga 48 jam.

Oleh karena itu, deteksi dini dan pemeriksaan tubuh secara rutin setelah berada di area berisiko sangat dianjurkan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi