JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Kristo Immanuel memiliki alasan tersendiri ingin membuat film "Tinggal Meninggal." Bagi Kristo, film ini adalah surat cinta untuk para neurodivergent.
"Ini adalah a love letter untuk teman-teman yang susah bergaul, kalau sekarang bilangnya neurodivergent kali ya," kata Kristo dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).
Lewat tokoh Gema, Kristo Immanuel berusaha menyampaikan bahwa di dunia ini ada orang-orang yang memiliki cara kerja otak berbeda dari lainnya.
Baca juga: Tak Hanya Akting, Mawar de Jongh Isi Soundtrack Film Tinggal Meninggal
"Tapi at the same time, ini juga film yang gue bikin karena pengen orang yang nggak relate ke Gema bisa mengerti isi kepala orang-orang kayak gitu tuh gimana sih," kata Kristo.
"Tinggal Meninggal" bercerita tentang Gema, seorang pemuda neurodivergent yang mendapatkan perhatian dari teman-temannya ketika ayahnya meninggal.
Gema yang selama ini tak pernah mendapatkan perhatian akhirnya mencari berbagai cara agar teman-temannya tetap mencurahkan perhatian itu kepadanya.
Baca juga: Tak Hanya Akting, Mawar de Jongh Isi Soundtrack Film Tinggal Meninggal
"Tinggal Meninggal" dibintangi oleh Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandh, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, dan masih banyak lainnya.
Film yang juga disutradarai oleh Rachel Tjiu ini akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.