JAKARTA, KOMPAS.com – Founder LaLaLa Festival, Carmel Puma, memastikan bahwa LaLaLa Fest 2025 mematuhi aturan pembayaran royalti musik, khususnya untuk pertunjukan langsung (live event).
Meskipun didominasi oleh penampilan musisi internasional, pihaknya menegaskan bahwa festival ini tetap menjalankan kewajiban hukum terkait royalti.
“Enggak (ribet) sih, karena kita dari tahun lalu sudah bayar ke LMK terkait,” ujar Carmel saat ditemui di Sarinah, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Cerita Promotor Datangkan Hearts2Hearts ke LaLaLa Fest 2025
Menurut Carmel, LaLaLa Fest selalu taat terhadap kewajiban royalti, meskipun masih ada pihak-pihak yang belum memahami pentingnya pembayaran tersebut.
“Memang sudah ada aturannya, cuma memang orang belum sadar aja kali ya. Jadi ada yang bayar, ada yang enggak. Tapi sejak kita bikin event ini, kita memang sudah kenal juga sama orang-orangnya, jadi sebelum mereka nagih, kita sudah langsung bayar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Carmel mengungkapkan bahwa sistem pembayaran royalti untuk band internasional berbeda dengan musisi lokal.
Baca juga: LaLaLa Fest 2025, Ada Black Eyed Peas dan Camila Cabello
“Oh beda, beda banget (dari ketentuan 2 persen dari tiket untuk band lokal). Justru tiap label itu rights-nya beda-beda,” ungkap Carmel.
Pihaknya memiliki tim khusus yang bertugas meneliti dan memastikan kontrak hak cipta setiap musisi internasional yang tampil. “Jadi memang kita lihat kontrak. Ada tim sendiri yang urus hal itu. Tapi yang pasti, setiap kasus itu beda-beda,” tambah Carmel.
Meski begitu, Carmel mengaku tidak bisa mengungkapkan detail lebih jauh terkait proses dan nilai pembayaran royalti kepada musisi luar negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.