JAKARTA, KOMPAS.com – Film animasi Merah Putih: One For All produksi Perfiki Kreasindo baru-baru ini merilis trailer.
Penayangan film yang dijadwalkan pada 14 Agustus mendatang berdekatan dengan perayaan HUT ke-80 RI.
Namun, trailer film ini justru menjadi sorotan publik karena kualitas animasi yang dianggap kurang matang.
Baca juga: 5 Fakta Film Animasi Merah Putih: One For All
Selain itu, animasinya dinilai terlalu kaku dan jauh tertinggal dibandingkan beberapa film animasi Indonesia lainnya.
Bahkan, film ini dibandingkan dengan Jumbo, yang menjadi salah satu film terlaris di Indonesia.
Kabarnya, Merah Putih: One For All juga diproduksi dalam waktu relatif singkat, yakni sekitar dua bulan.
Biaya produksinya disebut mencapai Rp 6,7 miliar, angka yang tergolong besar untuk sebuah film animasi.
Baca juga: Film Animasi ‘Merah Putih One For All’ Rilis Trailer, Warganet Kritik Visualnya
Film ini disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, dengan mengangkat tema semangat menyambut hari kemerdekaan.
Ceritanya berfokus pada sekelompok anak yang terpilih menjadi “Tim Merah Putih” untuk menjaga bendera pusaka, bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut hilang.
Delapan anak dari berbagai latar belakang budaya Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa bersatu dalam misi heroik menyelamatkan bendera pusaka yang hilang secara misterius.
Mereka memulai petualangan menelusuri hutan, menyusuri sungai, hingga menghadapi konflik batin.
Rencananya, film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 14 Agustus 2025.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.