Tanggapi Kritik Hanung Bramantyo, Sutradara Film Animasi Merah Putih: Kita Enggak Buru-buru

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara sekaligus produser eksekutif film animasi Merah Putih: One For All, Endiarto, membantah kabar bahwa filmnya hanya diproduksi selama sebulan.

Waktu produksi yang minim diduga menjadi alasan karena filmnya ingin tayang pada momen perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Menurut keterangan Endiarto, waktu sebulan itu hanya untuk post-production.

Baca juga: Produser Bantah Produksi Film Merah Putih: One For All Habiskan Biaya Rp 6,7 Miliar

"Jadi yang berseliweran film ini dibuat satu bulan itu, itu post-production-nya saja," kata Endiarto saat ditemui di kantornya di Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).

Endiarto melanjutkan, ide awal pembuatan film Merah Putih: One For All sudah ada sejak 17 Agustus 2024.

Saat itu, Endiarto melihat minimnya film bertema kebangsaan yang mewarnai bioskop di Indonesia.

Baca juga: Usung Tema Kebangsaan, Mengapa Judul Film Merah Putih: One For All Gunakan Bahasa Inggris?

Endiarto lalu mengajak beberapa rekannya untuk membuat film animasi bertemakan kebangsaan agar perayaan HUT ke-80 RI bisa lebih semarak.

Endiarto sekaligus menanggapi kritik dari Hanung Bramantyo soal filmnya yang dituding terburu-buru dirilis karena hanya memakan waktu produksi sebulan.

"Kita enggak ada buru-buru. Jadi kita sudah tahun kemarin, nah mulai Mei itu kita lakukan post-pro," kata Endiarto.

Baca juga: Kontroversi Film Merah Putih: One For All, Angga Dwimas Sasongko: Ada Ranah yang Tidak Bisa Kita Intervensi

"Sudah selesai semua karakter ini, sudah kita tinggal generate, tinggal jahit, itu mulai Mei, Juni, Juli selesai," ujarnya.

Sejauh ini, film Merah Putih: One For All hanya mendapatkan 16 layar di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.

XXI Cinema selaku jejaring distribusi film di Indonesia akan menambah jumlah layar jika filmnya memang tampil prima di hari pertama penayangannya.

Film Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.