JAKARTA, KOMPAS.com - Pementasan teater Bunga Penutup Abad akan kembali digelar pada 29, 30, dan 31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Pentas ini hadir kembali sebagai bagian dari perayaan 100 tahun kelahiran sastrawan legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Diproduseri oleh Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation, pementasan ini merupakan alih wahana dari dua buku pertama Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa.
Baca juga: Jangan Lupa, Hari Ini Pertunjukan Teater Bunga Penutup Abad Dapat Ditonton Secara Daring
Pementasan kali ini menampilkan jajaran pemain baru.
Happy Salma akan memerankan Nyai Ontosoroh, menggantikan Marsha Timothy.
Sementara itu, Reza Rahadian kembali sebagai Minke.
Selain Reza dan Happy Salma, pementasan ini juga menampilkan Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais.
Baca juga: Reza Rahadian Sempat Ragu Main Teater Bunga Penutup Abad
Sutradara Wawan Sofwan menyatakan adanya penyesuaian naskah untuk memperkuat struktur dramatik;
tujuannya adalah agar cerita tetap relevan, terutama bagi generasi muda. "Alih wahana ini akan menjadi pemantik bagi generasi muda untuk mengetahui apa itu Bunga Penutup Abad, diangkat dari novel apa, dan siapa pengarangnya. Dengan demikian, generasi muda akan semakin mengenal karya sastra Indonesia lebih jauh lagi," kata Wawan.
Sebagai informasi, Bunga Penutup Abad berkisah mengenai kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda.
Nyai Ontosoroh khawatir mengenai keberadaan Annelies sehingga mengutus pegawainya, yaitu Robert Jan Dapperste atau Panji Darman, untuk menemani ke mana pun Annelies pergi.
Baca juga: Happy Salma Akan Bawa Bunga Penutup Abad ke Luar Jakarta
Kehidupan Annelies sejak berangkat dari Pelabuhan Surabaya terus dikabarkan melalui surat-surat oleh Panji Darman.
Surat-surat itu bercap pos dari berbagai kota tempat singgahnya kapal yang ditumpangi Annelies.
Minke selalu membacakan surat-surat itu kepada Nyai Ontosoroh.
Surat demi surat membuka pintu-pintu nostalgia antara mereka bertiga, seperti ketika pertama kali Minke berkenalan dengan Annelies dan Nyai Ontosoroh, bagaimana Nyai Ontosoroh digugat oleh anak tirinya, sampai Annelies terpaksa dibawa pergi ke Belanda berdasarkan keputusan pengadilan putih Hindia Belanda.
Baca juga: Bunga Penutup Abad Pertemukan Reza Rahadian-Chelsea Islan di Panggung Teater
Di pengujung cerita, Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal di Belanda.
Meski dilanda kesedihan, Minke tetap pergi ke Batavia untuk melanjutkan sekolah menjadi dokter.
Dalam perjalanan, ia membawa serta lukisan karya sahabatnya, Jean Marais.
Lukisan potret Annelies itu diberi nama oleh Minke sebagai ‘Bunga Penutup Abad’.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.