Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Prihatin Tak Ada Regenerasi di Sektor Pertanian, Narji: Sekarang Zamannya Sosmed

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Disya Shaliha
Komedian Narji saat ditemui di Warung Lawuh Gereh, Pamulang, Minggu (28/9/2025)
Penulis: Disya Shaliha
|
Editor: Rintan Puspita Sari

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Komedian Narji, yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai petani, menyatakan keprihatinannya terhadap minimnya minat generasi muda untuk berkarier di sektor pertanian.

Menurutnya, telah terjadi sebuah jeda generasi yang membuat profesi petani kini didominasi oleh kalangan usia tua.

Ia pun mengajak anak-anak muda untuk tidak malu dan mulai melihat sektor pertanian sebagai sebuah dunia yang menjanjikan.

"Sekarang generasi petani kita itu sudah terputus sekitar 10 sampai 20 tahun," kata Narji ketika ditemui oleh Kompas.com, Minggu (28/9/2025) di Warung Makan miliknya di kawasan Pamulang.

Baca juga: Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamatan ini ia dapatkan langsung ketika ia terjun ke lapangan sebagai petani dan dari perjalanannya keliling Indonesia sebagai brand ambassador untuk sebuah produk pertanian.

"Petani sekarang di daerah-daerah rasanya usianya di atas 40 tahun," tambahnya.

Narji menilai, salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah tren profesi instan di era digital yang dianggap lebih menarik bagi anak muda.

"Sekarang kan, ya, memang zamannya sosmed, ya. Anak-anak muda itu sekarang penginnya itu, ‘Ya elah, gua jadi selebgram, gua jadi YouTuber karena uangnya jelas,’" ujarnya.

Baca juga: Jawab Rumor Punya Lahan 1.000 Hektar, Narji: ATM-nya Enggak Muat Angkanya

Padahal, menurutnya, dunia pertanian menawarkan pelajaran hidup yang sangat berharga, yaitu tentang menghargai sebuah proses.

Ia mencontohkan proses panjang di balik sepiring nasi yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang.

"Kalau kalian menikmati proses, kalian bukan hanya mendapatkan nilai ekonomis, tapi juga dapat nilai psikologis," kata Narji. 

"Kita belajar bahwa untuk menikmati satu piring nasi, prosesnya panjang, dari membajak, menyemai, memupuk, sampai panen," jelas mantan personel grup lawak Cagur ini.

Baca juga: Jarang Muncul di Layar Kaca, Narji Kini Sibuk Jadi Petani

Oleh karena itu, Narji mendorong generasi Z dan milenial untuk mengubah pandangan mereka dan tidak ragu untuk memulai karier sebagai petani modern.

Dengan potensi alam Indonesia yang luar biasa, Narji yakin bahwa sektor ini memiliki masa depan yang cerah jika digarap oleh tenaga-tenaga muda yang kreatif dan melek teknologi.

"Ayo terjun ke dunia pertanian. Ini dunia yang menjanjikan, Indonesia tanah yang subur, negeri yang makmur, jangan sampai dunia pertanian terkubur," serunya.

Sebagai penutup, Narji memberikan sebuah filosofi sederhana untuk mengingatkan generasi muda bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih secara instan.

"Yuk, belajar dari filosofis petani bahwa hidup itu berproses, tidak ada yang instan. Untuk membuat pabrik mi instan aja, prosesnya tidak instan, kok," pungkasnya berkelakar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi