Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Mengenal Amenorrhea, Kondisi Tidak Haid yang Dialami Perempuan

Lihat Foto
Penulis: Ratu Monita
|
Editor: Arintya

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan khususnya untuk perempuan adalah sesuatu yang berkaitan dengan menstruasi atau haid.

Bicara soal menstruasi, akan ada saatnya seorang perempuan mengalami keadaan di mana ia tidak mengalami haid.

Kondisi tidak haid tersebut sering disebut sebagai amenorrhea.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Terkini

Secara lebih lengkap, amenorrhea merupakan suatu kondisi di mana perempuan tidak mengalami menstruasi yang dapat bersifat sementara atau permanen.

Kondisi ini terjadi akibat perubahan fungsi atau adanya masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan untuk Menopause

Memang ada masa seorang tidak mengalami menstruasi, seperti sebelum pubertas, selama kehamilan dan setelah menopause.

Sementara, amenorrhea ini terjadi di masa yang seharusnya sudah menstruasi namun tidak kunjung menstruasi selama lebih dari 3 bulan dan itu harus melakukan pemeriksaan.

Jenis-jenis amenorrhea

Seperti yang dikutip dari laman Cleveland Clinic, terdapat dua jenis amenorrhea, di antaranya:

1. Amenorrhea primer

Jenis amenorrhea ini terjadi ketika seorang perempuan belum juga menstruasi pertama pada usia 15 atau dalam waktu lima tahun dari tanda-tanda pertama pubertas.

Kondisi ini dapat terjadi karena adanya perubahan pada organ, kelenjar dan hormon yang berhubungan masalah kesehatan organ kewanitaan khususnya menstruasi.

2. Amenorrhea sekunder

Amenorrhea sekunder terjadi saat seseorang menstruasi yang teratur, tetapi terhenti setidaknya selama tiga bulan.

Hal ini bisa terjadi termasuk karena kehamilan, stres, dan penyakit.

Faktor risiko amenorrhea

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko amenorrhea, yakni:

- Riwayat keluarga amenore atau menopause dini.

- Kondisi genetik atau kromosom yang memengaruhi siklus menstruasimu.

- Obesitas atau kekurangan berat badan.

- Gangguan makan.

- Berolahraga berlebihan.

- Diet yang buruk.

- Penyakit kronis.

Baca Juga: Meski Umum Terjadi, 4 Masalah Menstruasi Ini Tidak Boleh Disepelekan

Penyebab amenorrhea

Kawan Puan, ternyata masing-masing jenis amenorrhea memiliki penyebab yang berbeda.

Amenorrhea primer dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

- Masalah kromosom atau genetik dengan ovarium (organ seks wanita yang menyimpan telur).

- Masalah hormonal yang berasal dari masalah dengan hipotalamus atau kelenjar pituitari.

- Masalah struktural pada organ reproduksi, seperti kehilangan bagian dari sistem reproduksi.

Sedangkan, amenorrhea sekunder umumnya dapat terjadi disebabkan oleh:

- Kehamilan

- Menyusui

- Menopause

- Beberapa metode kontrasepsi, seperti penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dan pil KB tertentu

- Kemoterapi dan terapi radiasi untuk kanker

- Operasi rahim

Amenorrhea sekunder juga dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi lainnya, seperti nutrisi yang buruk, perubahan berat badan yang ekstrem, olahraga berlebihan, dan penyakit kronis.

Baca Juga: Panduan Menggunakan Menstrual Cup, Penampung Darah Menstruasi yang Tahan Lam

Sejumlah masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga dapat menyebabkan amenorrhea sekunder, yakni:

- Insufisiensi ovarium primer, suatu kondisi ketika seseorang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

- Gangguan hipotalamus, seperti amenorrhea hipotalamus fungsional (FHA), suatu kondisi amenorrhea terjadi karena stres atau penurunan berat badan, tetapi tidak jelas disebabkan oleh masalah organik pada tubuh perempuan.

- Gangguan hipofisis, seperti tumor hipofisis jinak karena produksi prolaktin yang berlebihan.

- Masalah hormonal lainnya, seperti PCOS, gangguan adrenal atau hipotiroidisme.

- Tumor ovarium.

- Pembedahan untuk mengangkat rahim atau ovarium.

Gejala amenorrhea

Selain tidak mengalami haid, masalah kesehatan organ kewanitaan ini juga dapat ditandai dengan beberapa gejala lain.

Jika disebabkan oleh gangguan hormonal, gejalanya dapat berupa timbulnya jerawat, puting ASI bocor padahal tidak sedang menyusui, vagina mengalami kekeringan, sakit kepala, dan pertumbuhan rambut di wajah atau bagian tubuh tertentu.

Cara mencegah amenorrhea

Salah satu cara yang bisa membantu mencegah terjadi amenorrhea sekunder adalah menjalani gaya hidup sehat.

Adapun gaya hidup sehat yang bisa diterapkan yakni dengan mempertahankan berat badan yang sehat, serta mengonsumsi makan makanan yang sehat.

Baca Juga: Kerap Dirasakan Saat Menstruasi, Ini Cara Mencegah Perut Kembung

Tak lupa juga untuk memperhatikan siklus menstruasi, jadi kamu sadar betul saat melewatkan masa menstruasi.

Kamu juga menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear, sembari konsultasi dengan ginekologi secara teratur.

Pastikan juga untuk selalu tidur yang teratur dan cukup ya, Kawan Puan!

Itulah penjelasan soal masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni amenorrhea, yang mungkin jarang diketahui.

Semoga Kawan Puan dapat terhindar dari kondisi ini ya! (*)

Sumber: Cleveland Clinic

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Komentar
Tulis komentar Anda...
Lihat Semua
Jelajahi