KOMPAS.com - London Bridge atau jembatan London membentang di Sungai Thames antara Borough High Street di Southwark dan King William Street di Inggris.
London Bridge menjadi salah satu jembatan yang terkenal di dunia dan menjadi ikon di Inggris.
Banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Inggris untuk mengabadikan foto dengan latar belakang London Bridge.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, London Bridge merupakan jembatan pertama yang menggunakan struktur bangunan dari beton dan kawat kuat. Tahukah kamu sejarah di balik kokohnya London Bridge?
London Bridge pertama
Pembangunan London Bridge di awali ketika seorang imam dan pendeta St Mary’s bernama Peter mulai membangun yayasan pada 1176.
Dirinya mengganti jembatan kayu (yang saat itu sudah ada dan dibangun padA akhir abad Romawi).
Baca juga: Sejarah Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia
Peter memiliki rancangan jembatan dari batu dengan beberapa lengkungan besar. Lengkungan tersebut berjumlah 19, masing-masing berjarak 24 kaki atau 7 meter.
Fondasi batu dermaga dibangun di dalam cofferdam yang dibuat dengan mendorong tumpukan kayu ke dasar sungai.
Aliran sungai yang berjalan melewati lengkungan sesekali menghantam dinding jembatan, sehingga menimbulkan suara-suara gemuruh.
Pada zaman itu, suara tersebut menjadi salah satu sensasi bagi warga sekitar dan tentunya menarik perhatian untuk dilihat.
Pada 1205, Peter meninggal dan hanya tiga warga London lainnya yang melanjutkan pembangunan itu hingga 1209.
Pada awal pembangunan, jembatan tersebut tidak hanya sebagai penghubung perdagangan antara dua wilayah. Namun, juga sebagai tempat bisnis dan tempat tinggal.
Pada zaman itu, sepanjang London Bridge terbangun banyak ruko dan rumah di atasnya. Bangunan rumah dan toko berjajar di kedua sisi jalan. Dari catatan terdapat 100 bangunan di atasnya.
Pada 1282 lima lengkungan runtuh di bawah tekanan es saat musim dingin. Jembatan kemudian dibangun kembali. Meski sering rusak, London Bridge bertahan sebagai satu-satunya penyeberangan Sungai Thames di London hingga 1750.
Bersamaan dengan tahun 1750, Jembatan Westminster dibuka meskipun ditentang oleh pedagang kota.
Tak lama kemudian, pemerintah memutuskan untuk memperbaiki jembatan Peter (London Bridge) kepada perancang yang membangun Jembatan Westminster.
Baca juga: Sejarah Perjalanan Sensus Penduduk di Indonesia
Pada 1762 semua rumah di atas jembatan dihilangkan dan dua lengkungan di tengah digantikan dengan satu lengkungan besar.
Namun ternyta proyek tersebut gagal, karena pemeliharaan yang berat serta perhitungan yang tidak sesuai.
Kemudian pemerintah meminta insinyur terkenal John Rennie untuk merancang struktur yang baru.
London Bridge baru
Untuk struktur baru, Rennie mengusulkan lima lengkungan batu semielliptical, dengan rentang pusat mencapai 150 kaki (46 meter).
Namun, pada 1821 Rennie meninggal dunia sebelum pekerjaannya dimulai. Akhirnya pembangunan London Bridge baru diserahkan kepada putranya, George Eennie dan John Rennie Junior di mulai pada 1824.
Penghancuran struktur kuno pada London Bridge lama dilakukan pada 1831 dan memakan waktu satu tahun. Kini struktur kuno itu sudah menghilang setelah melayani 622 tahun.
Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia, Organisasi Kepanduan sejak Era Belanda
Jembatan baru diresmikan langsung oleh Raja William IV dan Ratu Adelaide. Namun jembatan yang dibangun Rennie tersebut hanya bertahan kurang dari 140 tahun.
Lihat Foto
London Bridge modern
London Bridge modern
London Bridge yang ada saat ini, dibangun antara 1968 dan 1972, menggantikan lengkungan batu Rennie dengan balok beton pratekan mencapai 340 kaki (104 meter) di rentang tengah.
Konstruksi dilakukan dengan menggunakan metode kantilever, dengan segmen dibangun keluar dari dua dermaga.
Masing-masing segmen diikat dengan oleh tendon baja kekuatan tinggi.
Desainnya merupakan inovasi besar pasca-Perang Dunia II dalam rekayasa jembatan, tetapi jembatan itu sendiri tidak memiliki signifikansi historis yang besar dibandingkan jembatan yang dibangun Peter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.