Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembagian Bangsa Melayu Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI
Deretan menhir di Bori Kalimbuang, Toraja.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Sebutan Melayu Indonesia bagi orang-orang Austronesia secara umum berlaku untuk semua yang menetap di wilayah Nusantara. Tahukah kamu bagaimana pembagian bangsa Melayu Indonesia?

Pembagian bangsa Melayu Indonesia

Mengutip Kemdikbud RI, berdasarkan waktu kedatangan serta daerah yang pertama kali ditempati bangsa Melayu Indonesia ini dapat dibedakan menjadi tiga subbangsa, yaitu:

Baca juga: Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)

Cikal bakal mayoritas penduduk Indonesia saat ini berasal dari keturunan suku bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka merupakan orang-orang Austronesia yang pertama kali datang ke nusantara pada gelombang pertama (1500 SM).

Bangsa Proto Melayu masuk nusantara melalui dua jalur, yaitu jalur barat (Malaysia-Sumatera) dan jalur utara atau timur melalui (Filipina-Sulawesi).

Bila dibanding manusia purba pada masa itu, Bangsa Melayu Tua dianggap memiliki kebudayaan lebih maju. Dilihat dari penemuan bukti kebudayaan neolitikum yaitu hampir semua peralatan terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.

Hasil kebudayaan zaman neolitikum dari orang-orang Austronesia yang terkenal adalah kapak persegi. Ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi Utara.

Suku bangsa Indonesia saat ini yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah suku Dayak dan Toraja.

Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara

Bangsa Deutro Melayu

Bangsa Deutro Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia, merupakan orang-orang Austronesia yang datang ke nusantara pada gelombang kedua (400-300 SM). Bangsa Melayu Muda ini berhasil melakukan asimilasi dengan para pendahulunya yaitu bangsa Melayu Tua.

Bangsa Deutro Melayu masuk ke nusantara melalui jalur Barat. Dengan rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga ke nusantara.

Bangsa Deutro Melayu dianggap mempunyai kebudayaan lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu. Karena sudah berhasil membuat barang-barang dari perunggu dan besi.

Peralatan dari perunggu dan besi bangsa Deutro Melayu yaitu kapak sepatu, kapak corong, nekara, menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, dan punden berundak.

Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Melayu Muda adalah suku Jawa, Melayu dan Bugis.

Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara

Suku primitif

Sebelum orang-orang Austronesia masuk ke wilayah nusantara, sudah ada beberapa kelompok manusia purba yang lebih dulu menempati wilayah nusantara.

Mereka adalah bangsa-bangsa primitif dengan budaya yang sangat sederhana. Yang termasuk suku primitif di nusantara adalah:

  1. Manusia Pleistosin: manusia purba Pleistosin selalu berpindah tempat dengan kemampuan dan kebudayaan sangat terbatas. Sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat diikuti lagi.
  2. Suku wedoid: sisa-sisa suku Wedoid hingga kini masih ada dan dapat ditemukan. Mereka meramu dan mengumpulkan makanan dari hasil hutan dan memiliki kebudayaan sangat sederhana. Contoh peninggalan suku Wedoid di Indonesia adalah Suku Sakai di Siak dan Suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang.
  3. Suku negroid: di Indonesia sudah tidak ada lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Tetapi suku ini masih bisa ditemukan di pedalaman Malaysia dan Filipina yaitu Suku Semang di Semenanjung Malaysia dan Suku Negrito di Filipina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kemdikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi