Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan G20, G7, dan G8

Baca di App
Lihat Foto
Heinrich Boell Foundation
Perbedaan G20 dengan G7 dan G8
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Ada beberapa organisasi yang menghimpun negara-negara besar dunia. Salah satunya G20 di mana Indonesia juga jadi anggota di dalamnya.

Namun kamu mungkin juga pernah mendengar G7 dan G8. Tahukah kamu perbedaannya?

Dilansir dari CNBC, G7 atau Group of Seven utamanya terbentuk karena kepentingan politik.

Latar belakangnya adalah krisis minyak di tahun 1970. Saat itu harga minyak mahal dan mengakibatkan perekonomian dunia stagnan.

Para pemimpin negara yang resah pun memutuskan untuk bertemu dan mencari solusi. Mereka adalah Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Eropa diwakili oleh European Council dan European Comisssion dalam pertemuan-pertemuan G7.

Baca juga: Trump Ingin Rusia Dimasukkan Kembali Jadi Anggota G7

G8 dan G20

Kemudian pada 1998, Rusia bergabung sehingga G7 menjadi G8. Namun keberadaan Rusia tak lama.

Rusia dikeluarkan dari G8 setelah menganeksasi Krimea pada 2014.

Lalu, apa itu G20? G20 beranggotakan 20 negara yang mewakili 85 persen perekonomian dunia.

Jika G8 dan G7 eksklusif beranggotakan negara-negara maju, G20 juga beranggotakan negara berkembang, salah satunya Indonesia.

Baca juga: AS dan China Bersitegang soal WHO, Pertemuan Virtual G20 Terpaksa Dibatalkan

G20 sebenarnya terbentuk sebagai forum perkonomian pada 1999, setahun setelah G7.

Namun saat itu G20 hanya berada di tingkat menteri. Baru pada 2009, G20 ditetapkan sebagai pengganti G8.

G20 juga dikembangkan menjadi tingkat kepala negara. Negara-negara diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentral.

Baca juga: Jokowi Dorong Negara G20 Temukan Antivirus dan Obat Covid-19

Anggota G20 yakni:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: CNBC
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi